banner 728x90
Berita  

Pembacokan Jaksa Deli Serdang: Dua Pelaku Ditangkap, Proses Hukum Berlanjut

banner 468x60

Kronologi Kejadian yang Mencengangkan

Pada 24 Mei 2025, sebuah peristiwa menghebohkan terjadi di Deli Serdang ketika Jaksa Kejari, Jhon Wesly Sinaga, dan stafnya, Acsensio Hutabarat, menjadi korban pembacokan. Kejadian ini berlangsung saat keduanya berada di ladang sawit milik Jhon, dan langsung menarik perhatian publik serta media.

Sekitar pukul 13.15 WIB, kedua korban sedang melakukan aktivitas panen ketika dua pelaku muncul dengan sepeda motor. Mereka membawa tas pancing berisi senjata tajam. “Mereka datang dan langsung menyerang kami tanpa memberi peringatan,” kata Acsensio ketika diwawancarai di rumah sakit.

banner 325x300

Penangkapan Pelaku

Setelah kejadian pembacokan, pihak kepolisian segera bergerak cepat untuk menangkap para pelaku. Dirreskrimum Polda Sumut, Brigjen Sumaryono, mengungkapkan bahwa dua orang pelaku telah berhasil ditangkap dalam waktu singkat. “Kami menangkap Alpa Patria Lubis, yang diduga sebagai otak, dan Surya Darma, eksekutor dari aksi tersebut,” ujarnya.

Alpa ditangkap di Jalan Pancing, sedangkan Surya ditangkap di Kota Binjai. “Kedua tersangka diketahui adalah residivis, dan kami sudah menduga keterlibatan mereka dalam kasus ini,” tambahnya.

Motif di Balik Pembacokan

Mengenai motif pembacokan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Ada indikasi bahwa tindakan ini berkaitan dengan kasus yang ditangani oleh Jhon. Namun, kami masih mendalami lebih dalam,” ungkap Kasi Penkum Kejati Sumut, Adre W Ginting.

Jhon dan Acsensio diketahui sedang menangani beberapa perkara yang mungkin menjadi alasan di balik serangan tersebut. “Kami tidak bisa membiarkan tindakan seperti ini terjadi. Ini adalah serangan terhadap penegakan hukum,” tegas Adre.

Reaksi Masyarakat dan Keluarga Korban

Berita mengenai pembacokan ini segera menyebar dan menimbulkan reaksi keras dari masyarakat. Banyak yang merasa marah dan kecewa atas tindakan kekerasan yang menimpa aparat penegak hukum. Salah satu anggota keluarga Jhon, Rina, mengungkapkan kekecewaannya. “Kami hanya ingin dia menjalankan tugasnya dengan baik. Kenapa harus ada yang berani menyerang?” tanyanya.

Rina berharap agar pihak berwenang memberikan hukuman yang berat kepada pelaku. “Ini bukan hanya tentang Jhon, tetapi tentang keamanan semua orang yang bekerja di bidang hukum. Mereka seharusnya dilindungi,” tambahnya.

Tindakan Pihak Kepolisian

Dinas pendidikan dan kebudayaan juga memberikan respons terhadap insiden ini. “Kami mendukung penuh langkah kepolisian dalam mengusut tuntas kasus ini. Keamanan aparat penegak hukum adalah prioritas kami,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, Hadeli Rosyaidi.

“Tidak ada tempat untuk kekerasan seperti ini. Kami akan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat akan mendapatkan hukuman yang sesuai,” tambahnya.

Proses Hukum Berlanjut

Setelah penangkapan, kedua pelaku kini berada dalam proses hukum. Polisi terus menggali informasi dari pelaku untuk mengetahui lebih jauh tentang jaringan yang mungkin terlibat dalam aksi kekerasan ini. “Kami akan memeriksa semua kemungkinan dan tidak akan membiarkan tindakan ini terlewat begitu saja,” kata Brigjen Sumaryono.

Pengacara yang mewakili Jhon juga menyatakan bahwa mereka akan menuntut keadilan. “Kami akan memastikan bahwa semua pelaku, termasuk yang mungkin menjadi otak dari kasus ini, ditangkap dan diadili,” ujarnya.

Kesimpulan

Kasus pembacokan Jaksa Kejari Deli Serdang ini menunjukkan betapa pentingnya perlindungan bagi aparat penegak hukum. Masyarakat berharap agar tindakan tegas diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Penegakan hukum harus menjadi prioritas utama demi menciptakan rasa aman bagi semua.

Exit mobile version