Mengenal Lebih Dekat Yamaha Mio Sporty dan Smile

Sejarah dan Popularitas Yamaha Mio

Yamaha Mio telah menjadi salah satu ikon skuter matik di Indonesia sejak pertama kali diluncurkan pada awal 2000-an. Mio menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat urban yang membutuhkan kendaraan ringan dan lincah. Dengan dua varian utama, yaitu Mio Sporty dan Mio Smile, Yamaha berhasil menarik perhatian banyak pengendara, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman.

Mio Sporty diperkenalkan lebih awal, diikuti oleh Mio Smile yang menjadi versi penyempurnaan dari generasi sebelumnya. Kedua varian ini memiliki karakteristik dan desain yang berbeda, tetapi tetap mengusung mesin yang sama, yaitu berkapasitas 113 cc. Hal ini membuat Mio menjadi salah satu pilihan utama di segmen skuter matik.

Seiring berjalannya waktu, Yamaha Mio mengalami beberapa perubahan dan pembaruan. Meskipun sudah ada banyak model skuter matik baru di pasaran, Mio tetap memiliki penggemar setia, terutama di kalangan komunitas pengendara motor. Popularitasnya yang terus bertahan menunjukkan bahwa Mio memiliki daya tarik tersendiri.

Perbandingan Desain dan Fitur

Ketika membandingkan Mio Sporty dan Mio Smile, perbedaan desain menjadi salah satu hal yang paling mencolok. Mio Sporty memiliki tampilan yang lebih agresif dengan lampu utama yang pipih dan tajam. Di sisi lain, Mio Smile hadir dengan desain yang lebih ramah, ditandai dengan lampu utama yang lebih bulat dan tampak ceria.

Salah satu perbedaan signifikan adalah pada tameng depan. Mio Sporty dilengkapi dengan empat lubang di antara lampu senja, sedangkan Mio Smile memiliki dua lubang yang lebih besar. Desain lampu senja pada Mio Smile juga menyatu dengan lampu sein, sehingga menciptakan kesan “senyum,” yang menjadi ciri khas dari varian ini.

Fitur tambahan pada Mio Smile, seperti laci penyimpanan di bagian depan, menjadi nilai lebih. Fitur ini memberikan kemudahan bagi pengendara untuk menyimpan barang-barang kecil seperti sarung tangan atau botol air. Sementara itu, Mio Sporty tidak memiliki laci penyimpanan ini, sehingga sedikit kurang praktis.

Kisaran Harga Motor Bekas

Ketika mencari motor bekas, penting untuk memahami kisaran harga agar bisa mendapatkan penawaran yang terbaik. Untuk Yamaha Mio, harga bekas bervariasi tergantung pada tahun dan kondisi motor. Secara umum, Anda dapat menemukan Mio bekas mulai dari harga Rp 3 juta hingga Rp 7 juta, tergantung pada tahun produksi dan kondisi fisiknya.

Untuk varian Mio Sporty, harga bekasnya cenderung lebih rendah dibandingkan Mio Smile. Misalnya, Mio Sporty dari tahun 2003 bisa dihargai sekitar Rp 3 juta, sementara Mio Smile dari tahun yang sama mungkin dihargai sedikit lebih tinggi. Namun, varian tertentu, terutama yang masih dalam kondisi baik dan jarang, bisa mencapai harga lebih dari Rp 20 juta.

Berikut adalah gambaran harga untuk Mio bekas dari tahun 2003 hingga 2013:

  • Tahun 2003: Rp 3 juta – Rp 4 juta
  • Tahun 2004: Rp 3,5 juta – Rp 4,5 juta
  • Tahun 2005: Rp 3,7 juta – Rp 5 juta
  • Tahun 2006: Rp 4 juta – Rp 5,5 juta
  • Tahun 2007: Rp 4,5 juta – Rp 5,7 juta
  • Tahun 2008: Rp 4,7 juta – Rp 6 juta
  • Tahun 2009: Rp 4,8 juta – Rp 6,2 juta
  • Tahun 2010: Rp 4,8 juta – Rp 6,5 juta
  • Tahun 2011: Rp 5 juta – Rp 6,5 juta
  • Tahun 2012: Rp 5,2 juta – Rp 6,7 juta
  • Tahun 2013: Rp 5,3 juta – Rp 7 juta

Kelebihan dan Kekurangan

Setiap motor pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk Yamaha Mio. Mari kita bahas beberapa poin yang perlu diperhatikan sebelum membeli.

Kelebihan

  1. Lincah dan Ringan: Dimensi yang kompak membuat Mio sangat cocok untuk berkendara di perkotaan. Bobot yang ringan memudahkan pengendara dalam bermanuver di kemacetan.
  2. Harga Terjangkau: Kisaran harga bekas yang relatif terjangkau menjadikan Mio pilihan menarik bagi mereka yang mencari kendaraan dengan budget terbatas.
  3. Collectible Item: Varian tertentu, terutama generasi pertama dengan warna kuning, menjadi barang koleksi yang dihargai tinggi oleh para kolektor.

Kekurangan

  1. Konsumsi Bahan Bakar Boros: Salah satu kritik terhadap Mio adalah konsumsi bahan bakarnya yang dianggap boros, terutama bagi pengendara yang sering melakukan perjalanan jauh.
  2. Respons Tarikan yang Kurang: Dibandingkan dengan skuter modern, respons tarikan Mio mungkin terasa kurang memuaskan bagi sebagian pengendara.
  3. Posisi Berkendara yang Kurang Ideal: Bagi pengendara dengan tinggi badan di atas 170 cm, posisi berkendara di Mio bisa terasa kurang nyaman.

Kesimpulan

Yamaha Mio, baik varian Sporty maupun Smile, tetap menjadi pilihan menarik di pasar motor bekas. Dengan kisaran harga yang terjangkau dan desain yang menarik, Mio cocok untuk mereka yang membutuhkan kendaraan sehari-hari. Meskipun ada beberapa kekurangan, kelebihan yang dimiliki motor ini menjadikannya tetap relevan di kalangan pengendara motor di Indonesia.

Exit mobile version