Mid-Autumn Festival, atau Zhongqiu Jie (中秋节), adalah salah satu perayaan budaya terbesar di Tiongkok dan Asia Timur. Festival ini jatuh pada hari ke-15 bulan ke-8 kalender lunar, saat bulan tampak bulat sempurna dan bercahaya terang di langit.
Festival ini sering dikenal sebagai Hari Makan Kue Bulan karena mooncake selalu hadir sebagai makanan khas. Namun, maknanya jauh lebih dalam daripada sekadar menikmati makanan. Mid-Autumn adalah perayaan keluarga, persatuan, dan doa untuk masa depan yang harmonis.
Bulan Purnama sebagai Lambang Kesatuan
Mengapa bulan begitu penting dalam perayaan ini? Sejak dahulu, masyarakat Tiongkok percaya bahwa bulan penuh adalah simbol kesempurnaan dan keutuhan keluarga.
Di malam Mid-Autumn, keluarga duduk bersama menatap bulan, berbincang, dan berbagi makanan. Ritual sederhana ini melambangkan bahwa meskipun jarak bisa memisahkan, hati keluarga tetap bisa menyatu di bawah cahaya bulan yang sama.
Kue Bulan: Simbol yang Tak Terpisahkan
Kue bulan atau mooncake (月饼) adalah ikon utama festival ini. Setiap bagiannya memiliki makna khusus:
- Bentuk bulat → melambangkan persatuan dan kebersamaan.
- Isiannya → sarat simbol:
- Pasta biji lotus = kesucian dan harmoni.
- Kuning telur asin di tengah = bulan purnama, keberuntungan dan keutuhan.
- Kacang merah atau kacang hijau = kesejahteraan.
- Legenda Dinasti Yuan → mooncake pernah digunakan sebagai media menyampaikan pesan rahasia untuk melawan penguasa. Dari situ, mooncake juga punya arti historis sebagai simbol perjuangan.
Bagi masyarakat Tionghoa, memberi mooncake kepada sahabat atau mitra bisnis adalah bentuk doa dan penghormatan.
Tradisi yang Hidup di Malam Festival
Selain mooncake, Mid-Autumn Festival diwarnai berbagai tradisi yang penuh makna:
- Menyalakan lentera → simbol doa, harapan, dan cahaya masa depan.
- Menatap bulan bersama keluarga → cara mempererat ikatan, bahkan dengan anggota keluarga yang jauh.
- Berdoa → memohon kesehatan, keberuntungan, dan keharmonisan hidup.
Dari Festival Kuno ke Era Modern
Meskipun berasal dari sejarah ribuan tahun lalu, Mid-Autumn Festival terus berkembang di dunia modern. Kini mooncake hadir dalam banyak variasi, mulai dari isian tradisional hingga inovasi seperti cokelat, matcha, atau bahkan mooncake es krim.
Festival ini juga merambah ke budaya populer. Game besar asal Tiongkok seperti Honor of Kings atau Genshin Impact rutin menghadirkan event khusus Mid-Autumn. Pemain bisa menemukan item berbentuk mooncake, skin bertema bulan purnama, hingga quest spesial. Dengan cara ini, tradisi kuno bisa dikenalkan ke generasi digital di seluruh dunia.
Relevansi untuk Masyarakat Indonesia
Meski bukan tradisi lokal, orang Indonesia bisa dengan mudah memahami makna Mid-Autumn Festival. Filosofi kebersamaan dan makan bersama keluarga sangat mirip dengan Lebaran, di mana ketupat menjadi simbol yang menggantikan mooncake. Kedua budaya menekankan pentingnya berbagi, pulang ke rumah, dan menjaga keharmonisan keluarga.
Penutup
Mid-Autumn Festival adalah perayaan yang menghubungkan masa lalu dan masa kini, tradisi dan modernitas. Bulan purnama menjadi simbol kesatuan, kue bulan menjadi ikon berbagi, dan lentera menjadi lambang harapan.
Lebih dari sekadar makan mooncake, festival ini mengajarkan pesan universal: keluarga dan kebersamaan adalah harta yang paling berharga. Karena itu, Mid-Autumn tetap dirayakan dengan penuh hormat, dari meja keluarga di Tiongkok hingga layar game di seluruh dunia.
