Komedian Kiky Saputri baru-baru ini membuat keputusan berani dengan melaporkan sejumlah netizen yang melontarkan hinaan kepada anaknya. Keputusan ini diambil setelah Kiky merasa bahwa komentar jahat yang menyerang buah hatinya sudah melampaui batas. Dalam pernyataannya, Kiky mengungkapkan rasa kesalnya terhadap perilaku tak pantas tersebut.
“Sudah sejak saya hamil, hujatan itu mulai berdatangan. Ada yang bilang cebol, bogel, dan saya menganggapnya lucu-lucuan. Saya pikir, ya sudahlah, saya lawak-lawakin saja,” ungkap Kiky dalam sebuah wawancara. Namun, situasi berubah drastis ketika anaknya, yang baru lahir, menjadi sasaran kebencian. “Pas anak saya lahir, tiba-tiba ada yang komen doain anak saya mati. Itu sih udah keterlaluan banget,” tegasnya.
Sebagai seorang ibu baru, Kiky mengaku sangat sibuk dengan aktivitas merawat bayi. Ia merasa tidak adil jika harus disalahkan ketika fokusnya adalah pada sang anak. “Aku lagi sibuk banget jadi ibu baru, tiap hari begadang, nyusuin. Mana sempat lihat media sosial? Tiba-tiba kok rame banget nyalahin aku,” jelas Kiky. Hal ini menunjukkan betapa beratnya beban yang ia tanggung dalam menjalani peran barunya sebagai ibu.
Kiky juga menegaskan bahwa anaknya tidak seharusnya menjadi korban dari kebencian di dunia maya. “Anak saya nggak salah apa-apa. Dia masih bayi, polos. Kenapa harus dilibatkan? Saya nggak bisa diam aja,” tegasnya. Kiky berharap agar orang-orang lebih bijaksana dalam berkomentar di media sosial dan tidak melibatkan anak-anak dalam perdebatan yang tidak perlu.
Tindakan Kiky untuk melaporkan netizen tersebut menuai dukungan dari banyak penggemar dan rekan-rekannya di industri hiburan. Mereka memberikan semangat dan dukungan moral, menunjukkan bahwa banyak orang yang peduli terhadap situasi ini. Kiky berharap tindakan ini bisa menjadi contoh bagi orang tua lainnya yang mengalami hal serupa, agar tidak ragu untuk melindungi anak-anak mereka dari komentar negatif.
Dengan semangat yang kuat, Kiky Saputri membuktikan bahwa ia adalah sosok ibu yang tangguh dan tidak akan membiarkan anaknya menjadi korban kebencian di dunia maya. Semoga langkahnya ini dapat menginspirasi banyak orang untuk lebih berhati-hati dalam bersikap di media sosial.
