Awal yang Sulit dan Fokus pada Karier
Syifa Hadju, artis muda yang terkenal di Indonesia, baru-baru ini membahas pandangannya mengenai pernikahan dalam sebuah wawancara di YouTube. Dia mengungkapkan bahwa sebelum menjalin hubungan asmara, ia tidak pernah memikirkan pernikahan. Hal ini berkaitan dengan latar belakang hidupnya yang unik, di mana ia dibesarkan oleh ibunya sebagai seorang single parent.
“Sebetulnya, dulu aku sama sekali tidak kepikiran soal pernikahan. Karena, jujur saja, aku dibesarkan oleh ibuku yang seorang single parent,” ujarnya. Pengalaman ini menjadikan pernikahan bukanlah hal yang ia prioritaskan dalam hidupnya.
Sejak kecil, Syifa telah berusaha keras untuk mencapai impiannya dan membantu keluarganya. “Saat itu aku hanya fokus bekerja agar bisa membangun masa depan untuk diriku sendiri, untuk ibuku, dan untuk adikku,” jelasnya. Tanggung jawab yang besar di usianya membuat pernikahan tidak pernah terlintas dalam pikirannya.
Perubahan Sikap Setelah Kehadiran Sosok Ayah
Pandangan Syifa mulai berubah ketika ibunya menikah lagi. Kehadiran sosok ayah baru dalam hidupnya memberikan perspektif baru tentang cinta dan hubungan keluarga. “Kehadirannya sangat berarti buat aku. Aku merasa seperti memiliki ayah sendiri,” ungkapnya, menunjukkan betapa berartinya kehadiran sosok yang mendukung.
Selain itu, melihat teman-teman sebayanya yang sudah menikah juga memberikan pengaruh tersendiri. Syifa mulai mempertimbangkan kemungkinan untuk menikah di masa depan. “Dulu aku benar-benar tidak kepikiran. Mungkin baru beberapa tahun belakangan aku mulai memikirkan pernikahan,” ujarnya.
Syifa mengakui bahwa pengalaman dan lingkungan sosialnya sangat mempengaruhi proses berpikirnya. “Setelah melihat teman-teman seumuranku sudah menikah, aku jadi berpikir mungkin itu juga bisa menjadi bagian dari hidupku,” tambahnya, menegaskan bahwa pernikahan kini menjadi topik yang lebih relevan baginya.
Kesiapan untuk Melangkah ke Jenjang Pernikahan
Saat ini, meskipun mulai memikirkan pernikahan, Syifa tetap ingin memastikan bahwa ia siap untuk melangkah ke jenjang tersebut. “Pernikahan adalah langkah besar, dan aku ingin mempersiapkan diri dengan baik sebelum melangkah ke sana,” tuturnya. Ia tidak ingin terburu-buru dalam membuat keputusan penting ini.
Syifa juga percaya bahwa dukungan dari keluarga sangat penting dalam setiap keputusan yang diambil. Dengan pengalaman hidup yang telah dilaluinya, ia berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan siap untuk membangun keluarga. “Aku ingin bisa memberikan yang terbaik untuk orang-orang yang aku cintai,” tegasnya.
Dengan pandangan baru ini, Syifa berharap dapat menemukan cinta sejatinya di masa depan. Ia ingin menjalani pernikahan yang penuh kasih dan saling mendukung. “Aku percaya, ketika waktunya tiba, aku akan siap,” tutup Syifa, menunjukkan keyakinannya akan masa depan yang lebih baik dan bermakna.