Latar Belakang
Pada 21 Februari 2025, 2.500 mahasiswa berkumpul di Taman Ismail Marzuki (TIM) sebagai titik kumpul sebelum melanjutkan long march menuju Patung Kuda, Jakarta. Aksi ini juga diikuti oleh peserta dari daerah seperti Karawang, Bogor, dan Bekasi, dengan kesepakatan untuk tidak mengenakan atribut almamater sebagai simbol persatuan dalam menyuarakan tuntutan perubahan.
Alasan Demonstrasi
- Pemangkasan Anggaran Publik:
Kebijakan efisiensi yang mengurangi alokasi untuk sektor pendidikan dan kesehatan dikhawatirkan berdampak negatif pada kualitas layanan publik. - Ketimpangan Prioritas:
Sektor vital mengalami pemotongan anggaran, sementara alokasi untuk aparat keamanan dan militer tetap terjaga, menimbulkan pertanyaan mengenai keadilan penggunaan dana negara. - Krisis Kepercayaan:
Kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat telah menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, khususnya di kalangan mahasiswa.
Tujuan Aksi
- Menuntut evaluasi ulang dan revisi kebijakan efisiensi anggaran.
- Menyampaikan aspirasi rakyat secara langsung melalui aksi terorganisir.
- Mendorong dialog konstruktif antara pemerintah dan masyarakat untuk mencari solusi bersama.
Konflik dan Dinamika Lapangan
- Koordinasi Massa:
Demonstran dari berbagai daerah berkumpul secara terorganisir di TIM dan melanjutkan aksi menuju Patung Kuda sebagai simbol perjuangan kolektif. - Pengamanan Terpadu:
Sekitar 2.460 personel gabungan ditempatkan di titik-titik strategis, termasuk penutupan ruas jalan seperti Medan Merdeka Barat dan pengalihan arus lalu lintas untuk menjaga ketertiban. - Pendekatan Operasional:
Aparat menerapkan negosiasi dan pelayanan humanis guna memastikan aksi berlangsung dengan damai dan tertib.
Respons Pemerintah
- Menyatakan kesiapan untuk mendengarkan tuntutan melalui evaluasi kebijakan yang berlaku.
- Menekankan pentingnya dialog antara pemerintah dan masyarakat dalam mencari solusi atas permasalahan.
- Melaksanakan pengamanan terpadu melalui koordinasi antar instansi untuk mencegah potensi ketidakstabilan.
Kesimpulan
Aksi #IndonesiaGelap merupakan wujud nyata ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan efisiensi anggaran yang dianggap tidak adil. Demonstrasi ini menegaskan perlunya revisi kebijakan serta dialog konstruktif guna memastikan penggunaan anggaran negara lebih berpihak pada kesejahteraan publik.
