banner 728x250

Dari Antennagate ke Scratch-Gate: Sejarah Kontroversi iPhone dan Apa yang Bisa Dipelajari dari iPhone 17

Gores Gores Halus pada Iphone 17 Series #ScratchGate
banner 120x600
banner 468x60

iPhone, Inovasi, dan Kontroversi

Sejak pertama kali dirilis pada 2007, iPhone selalu menjadi pusat perhatian dunia. Setiap generasi menghadirkan inovasi baru, tetapi di balik gemerlap itu, Apple juga berulang kali tersandung kontroversi. Istilah “gate” kerap muncul setiap kali ada masalah besar yang menimpa seri iPhone. Kini, dengan munculnya Scratch-Gate di iPhone 17 series, publik kembali mengingat sejarah panjang isu-isu serupa.

Fenomena ini menunjukkan bahwa bahkan brand sebesar Apple tidak kebal dari kesalahan desain maupun ekspektasi konsumen yang tinggi. Mari menelusuri bagaimana kontroversi sebelumnya terjadi, lalu membandingkannya dengan kasus iPhone 17.

banner 325x300

Antennagate (iPhone 4 – 2010)

Kasus pertama yang benar-benar mengguncang Apple adalah Antennagate. Pada iPhone 4, desain antena diletakkan di bingkai luar. Jika pengguna memegang ponsel dengan cara tertentu, sinyal bisa langsung melemah drastis.

Keluhan memuncak, hingga Apple harus mengadakan konferensi pers khusus. Steve Jobs bahkan terkenal dengan kalimatnya: “Just avoid holding it that way.” Namun tekanan publik begitu besar, akhirnya Apple membagikan bumper case gratis agar masalah antena bisa teratasi.

Pelajaran: masalah teknis kecil bisa meledak jika menyangkut fungsi dasar ponsel.

Bendgate (iPhone 6 – 2014)

Empat tahun kemudian, muncul Bendgate. iPhone 6 dan 6 Plus dikenal lebih tipis, tetapi ternyata terlalu fleksibel. Banyak pengguna menemukan ponsel mereka bengkok setelah dimasukkan ke saku celana.

Video uji coba melipat iPhone 6 menjadi viral, dan kepercayaan publik goyah. Apple menolak klaim awalnya, tetapi akhirnya mengakui bahwa memang ada kelemahan desain. Perusahaan meningkatkan kekuatan struktur internal pada generasi berikutnya.

Pelajaran: mengejar desain tipis bisa berakibat fatal pada durabilitas.

Batterygate (iPhone 6s – 2017)

Kasus berikutnya adalah Batterygate. Pengguna menemukan bahwa performa iPhone lama melambat drastis. Ternyata Apple sengaja menurunkan performa untuk menjaga stabilitas baterai yang sudah menurun.

Meski alasan Apple bisa dimengerti, publik merasa tertipu karena perusahaan tidak transparan sejak awal. Akibatnya, Apple menghadapi tuntutan hukum di berbagai negara dan harus membayar kompensasi besar.

Pelajaran: transparansi sangat penting dalam menjaga kepercayaan konsumen.

Scratch-Gate (iPhone 17 – 2025)

Kini, kita sampai pada Scratch-Gate. Berbeda dengan kasus sebelumnya yang menyangkut sinyal, struktur, atau performa, masalah kali ini lebih bersifat kosmetik. iPhone 17 Pro dan Pro Max menggunakan aluminium anodised yang lebih ringan, tetapi jauh lebih rentan terhadap goresan dibanding titanium pada iPhone 15.

Area paling rawan adalah sudut kamera (camera plateau) yang tajam. Di sinilah lapisan anodised tipis dan mudah terkelupas. Warna gelap seperti Deep Blue dan Space Black memperjelas bekas gores karena kontras tinggi dengan aluminium terang di bawahnya.

Meski tidak memengaruhi fungsi, masalah ini memukul sisi psikologis konsumen. Dengan harga belasan juta rupiah, pengguna menginginkan ponsel yang tidak hanya canggih, tetapi juga tampak mewah dan tahan lama.

Dampak Scratch-Gate bagi Pasar Indonesia

Indonesia adalah salah satu pasar terbesar iPhone di Asia Tenggara. Di sini, iPhone identik dengan status sosial. Maka, goresan sekecil apapun bisa dianggap menurunkan nilai gengsi.

Potensi dampaknya antara lain:

  • Calon pembeli menunda pembelian hingga ada klarifikasi resmi.
  • Varian warna gelap kurang diminati, sementara warna terang lebih aman.
  • Seri lama seperti iPhone 15 Pro bisa kembali populer karena dianggap lebih tangguh.
  • Penjualan casing, skin, dan aksesori pelindung diprediksi meningkat tajam.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Kasus-Kasus “Gate”?

Jika ditarik benang merah, ada pola yang jelas:

  1. Desain inovatif kadang mengorbankan daya tahan. Apple sering mendorong batas estetika, tetapi lupa pada sisi praktis.
  2. Ekspektasi konsumen terhadap iPhone sangat tinggi. Masalah kecil bisa membesar karena harga premium membuat konsumen menuntut kesempurnaan.
  3. Respon Apple menentukan arah narasi. Antennagate mereda karena ada solusi bumper gratis. Batterygate jadi krisis besar karena Apple tidak transparan. Scratch-Gate masih menunggu bagaimana Apple merespons.

Solusi bagi Konsumen

Untuk pengguna Indonesia yang tetap ingin membeli iPhone 17 series, langkah bijak adalah:

  • Gunakan casing dan pelindung kamera sejak awal.
  • Pilih warna terang agar goresan tidak terlalu terlihat.
  • Pertimbangkan AppleCare+ atau asuransi gadget.
  • Jika ragu, tunggu batch berikutnya atau pilih seri sebelumnya.

Kesimpulan

Scratch-Gate mungkin bukan masalah terbesar dalam sejarah iPhone, tetapi tetap penting karena menyangkut citra premium Apple. Seperti kasus “gate” sebelumnya, yang dipertaruhkan bukan hanya perangkat keras, melainkan juga reputasi.

Bagi konsumen, kasus ini mengingatkan bahwa tidak ada produk yang sempurna, bahkan dari brand sebesar Apple. Bagi Apple, ini adalah ujian apakah mereka masih bisa menjaga kepercayaan publik di tengah tuntutan kualitas yang semakin tinggi.

Pada akhirnya, goresan kecil ini bisa menjadi luka besar jika tidak ditangani dengan tepat. Dan sejarah telah membuktikan, satu kesalahan kecil bisa membekas lama dalam ingatan konsumen.

banner 325x300