Korea Utara kembali menjadi sorotan setelah meluncurkan balon-balon yang membawa sampah dan mengganggu penerbangan di Korea Selatan. Insiden ini menyebabkan kebakaran di atap beberapa bangunan tempat tinggal di Seoul, menambah ketegangan di Semenanjung Korea. Pihak berwenang Korea Selatan terpaksa menunda beberapa penerbangan untuk menghindari potensi bahaya yang lebih besar.
Balon-balon ini, yang diketahui dikirim dari Pyongyang, menyebabkan gangguan signifikan. Salah satu laporan menyebutkan bahwa sekitar 250 balon sampah jatuh di berbagai lokasi di Korea Selatan, tidak hanya mengganggu penerbangan tetapi juga mempengaruhi aktivitas sehari-hari warga. Kantor Presiden Korea Selatan bahkan mengalami kepanikan sementara karena kekhawatiran bahwa balon-balon tersebut mungkin membawa bahan berbahaya. Militer Korea Selatan memilih untuk tidak menembak jatuh balon-balon ini demi mencegah penyebaran isi yang lebih luas dan berbahaya.
Insiden ini bukan yang pertama kali terjadi. Pada bulan Juni, gangguan serupa menyebabkan penutupan sementara Bandara Incheon selama beberapa jam. Foto-foto yang beredar di media menunjukkan balon-balon tersebut berisi sampah dan bahan kotoran, menciptakan ancaman kesehatan bagi warga. Tindakan Korea Utara ini dianggap sebagai provokasi yang meningkatkan ketegangan antara kedua negara.
Pihak berwenang Korea Selatan saat ini sedang mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut untuk menangani ancaman ini dan melindungi warga serta infrastruktur dari gangguan lebih lanjut.