Pencopotan Yang Mengejutkan
Jakarta, 20 Desember 2025 – Dalam langkah yang cukup mengejutkan, Musa Rajekshah yang lebih dikenal sebagai Ijeck, dicopot dari posisinya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara. Perubahan ini dinyatakan melalui Surat Keputusan DPP Partai Golkar Nomor Skep-132/DPP/GOLKAR/XII/2025 yang ditandatangani oleh Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan Sekretaris Jenderal Muhammad Sarmuji.
Keputusan ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan anggota partai dan pengamat politik mengenai alasan dan dampak dari pencopotan tersebut. Ijeck yang selama ini dikenal sebagai sosok yang kuat dan berpengaruh dalam struktur partai, harus menghadapi perubahan mendadak yang tentunya tidak terduga.
Dodi Kurnia Tandjung, juga seorang anggota DPR RI, ditunjuk sebagai pejabat pelaksana tugas (Plt) untuk menggantikan Ijeck. Penunjukan ini dimaksudkan untuk memastikan kelancaran musyawarah daerah (Musda) Golkar yang akan datang, sesuai peraturan yang berlaku.
Alasan Pergantian
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji, pencopotan Ijeck sepenuhnya ditujukan untuk kepentingan penyelenggaraan Musda. “Pergantian ini hanya untuk kepentingan penyelenggaraan Musda saja,” jelas Sarmuji saat diwawancara oleh wartawan. Penjelasan ini menunjukkan bahwa partai berkomitmen untuk merestrukturisasi kepemimpinan guna mempersiapkan langkah-langkah strategis ke depan.
Namun, di balik keputusan ini, muncul spekulasi di antara para anggota partai mengenai apakah ada faktor internal lainnya yang mendasari pencopotan Ijeck. Beberapa anggota merasa bahwa ada kebutuhan mendesak untuk menyatukan kembali partai sebelum menghadapi tantangan pemilu yang akan datang.
Sarmuji menambahkan bahwa Ijeck akan diberikan posisi baru dalam DPP Golkar. “Rencana Ijeck akan diangkat menjadi pengurus DPP,” ungkapnya, memberikan harapan bahwa statusnya dalam partai tidak sepenuhnya hilang meskipun ia kehilangan posisi ketua di tingkat provinsi.
Ahmad Doli Kurnia Tandjung sebagai Pelaksana Tugas
Dengan penunjukan Ahmad Doli Kurnia Tandjung sebagai Plt Ketua DPD Golkar Sumut, diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam organisasi. Doli diharapkan mampu melakukan konsolidasi dan persiapan untuk Musda yang akan datang. “Dia harus mempersiapkan dan menyelenggarakan Musda sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ujar Sarmuji.
Doli merupakan sosok yang dikenal aktif dan memiliki pengalaman dalam strategi pemenangan pemilu. Keahliannya diharapkan dapat memberikan arahan yang jelas untuk kembali menguatkan posisi Golkar di Provinsi Sumatera Utara, terutama menjelang periode pemilihan yang krusial.
Sementara itu, pencopotan Ijeck dipandang oleh banyak pihak sebagai langkah strategis untuk menyegarkan kepemimpinan di tingkat provinsi. “Kita tidak bisa menutup mata pada fakta bahwa partai kami membutuhkan revitalisasi,” ungkap seorang kader Golkar dengan harapan baru untuk masa depan partai.
Respon Anggota Partai
Keputusan ini tentu saja menimbulkan reaksi beragam di kalangan anggota Partai Golkar. Beberapa pihak menyambut baik perubahan ini, terutama yang merasa perlu adanya demokratisasi dalam kepemimpinan. “Saya rasa ini saat yang tepat untuk mengubah struktur dan menyegarkan kembali semangat partai,” ujar seorang pengurus daerah yang enggan disebutkan namanya.
Namun, ada juga yang merasa ragu dan khawatir terhadap dampak perubahan ini. “Ijeck sudah membantu kerja-kerja partai selama ini, dan keputusan ini mungkin malah bisa menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pendukungnya,” ujar seorang anggota yang veteran dalam dulunya ikut berjuang bersama Ijeck.
Sejalan dengan itu, proses transisi kepemimpinan harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. Sarmuji menegaskan pentingnya menjaga stabilitas internal saat melakukan pergantian. “Kita perlu memastikan bahwa partai tetap solid dan bersatu dalam menghadapi tantangan politik,” tegasnya.
Fokus pada Musyawarah Daerah (Musda)
Salah satu agenda utama saat ini adalah pelaksanaan Musda yang diharapkan dapat berjalan lancar dan produktif. Ahmad Doli sebagai Plt Ketua DPD diminta untuk segera merancang agenda Musda yang tidak hanya formalitas, tetapi juga bisa memperkuat konsolidasi internal.
“Tugas utama adalah memastikan Musda berjalan baik, dan semua elemen partai bisa berpartisipasi dengan aktif,” imbuh Doli dalam sebuah wawancara. Penekanan pada keterlibatan seluruh anggota diharapkan dapat menyatukan visi dan misi Golkar menuju pemilihan yang akan datang.
Keberhasilan Musda nantinya diharapkan bisa memunculkan pemimpin yang dapat mengakomodasi aspirasi anggota partai dan masyarakat umum. “Kita harus bersiap untuk masa depan dan tidak terjebak dalam konflik internal,” tambahnya.
Harapan untuk Masa Depan
Selain itu, Ijeck diharapkan tetap mendorong perkembangan positif bagi Golkar, meskipun perannya beralih. “Kami ingin dia tetap berkontribusi dan membantu partai di level yang lebih tinggi,” imbuh Sarmuji. Langkah ini terlihat sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi Ijeck selama ini meskipun ada perubahan struktural.
Optimisme terhadap masa depan juga dipancarkan oleh para pendukung partai. “Dengan adanya perubahan ini, kami berharap Golkar bisa kembali ke jalur kemenangan di pemilu mendatang,” kata seorang kader muda yang penuh semangat.
Di sisi lain, tantangan sedang menanti Golkar, baik dalam hal kekompakan internal maupun upaya bersaing dengan partai lain. Komunikasi yang baik antara pengurus dan anggota sangat diperlukan untuk membangun kembali kepercayaan dan kekuatan organisasi.
Kesiapan Menghadapi Pemilu
Dengan musyawarah daerah yang semakin dekat, semua elemen partai diminta untuk bersiap menghadapi pemilihan legislatif yang akan datang. “Kami perlu memastikan bahwa semua kader siap maju dan bertarung di pemilu, serta mempunyai visi yang jelas untuk masyarakat,” ungkap salah satu anggota.
Pentingnya program-program yang relevan dan berguna bagi masyarakat saat pemilu juga menjadi fokus utama. “Partai Golkar harus bisa menunjukkan bahwa kami hadir untuk rakyat, bukan hanya saat pemilu tetapi juga dalam kesehariannya,” tegas seorang aktivis sosial yang juga kader Golkar.
Perubahan ini menjadi momentum bagi Golkar untuk mengevaluasi langkah-langkah ke depan dan memastikan bahwa partai dapat bersaing di semua level.
Penutup: Golkar dalam Dinamika Politik
Keputusan pencopotan Ijeck tidak hanya menjadi berita panas di internal partai saja, tetapi juga menarik perhatian media dan publik. Hal ini menandakan bahwa Golkar berada dalam fase kritis yang harus dimanfaatkan untuk meraih kembali kepercayaan.
“Saya percaya bahwa setiap perubahan membawa angin segar. Saatnya Golkar menunjukkan taringnya di pentas politik,” tutup seorang tokoh masyarakat yang optimis.
Dengan kekuatan yang bersatu dan semangat baru, Golkar siap menatap masa depan dan mengembalikan kejayaan. Keterlibatan aktif dari semua elemen partai adalah kunci kesuksesan dalam berbagai agenda ke depan.



















