banner 728x250
Berita  

Kasatker PJN I Sumut Akui Terima Suap untuk Proyek Jalan

banner 120x600
banner 468x60

Pengakuan Mengejutkan di Persidangan

Medan, 18 Desember 2025 – Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Sumatera Utara, Dicky Erlangga, membuat pengakuan mencengangkan di hadapan hakim dalam sidang kasus korupsi yang berlangsung di Pengadilan Tipikor Medan. Dalam kesaksiannya, Dicky mengaku menerima suap sebesar Rp 1,675 miliar dari Muhammad Akhirun alias Kirun terkait proyek jalan di daerah tersebut. Dicky mengungkapkan bahwa ia merasa tidak berani melawan dan akhirnya menerima uang suap tersebut.

“Aku terpaksa menerima uang dari Akhirun. Kalau melawan, saya tidak berani,” ucap Dicky dengan nada menyesal. Kesaksian ini menguak tabir praktik korupsi yang terjadi dalam pengelolaan proyek infrastruktur di Sumatera Utara.

banner 325x300

Dicky Erlangga mengaku uang tersebut digunakannya untuk berbagai keperluan, termasuk biaya halal bihalal dan Natal. Ia juga menyebutkan bahwa sebagian dari uang itu diberikan kepada oknum di lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan wartawan yang diduga terlibat dalam skema tersebut.

Rincian Penggunaan Uang Suap

Dalam pemeriksaan yang berlangsung, Dicky menjelaskan rincian penggunaan uang suap yang diterimanya. Ia menyatakan, uang tersebut tidak hanya dipakai untuk biaya pribadinya, tetapi juga disebarkan untuk kepentingan tertentu. “Uang itu digunakan untuk acara halal bihalal dan Natal, juga diberikan kepada oknum-oknum yang terlibat,” jelasnya.

Tindakan yang diakuinya tersebut menyiratkan bahwa korupsi telah meresap ke berbagai aspek dalam pengelolaan proyek publik. Dicky menyampaikan niatnya untuk tidak melakukan tindakan serupa di masa depan. “Ini salah. Ke depan, saya tidak akan melakukan hal yang sama,” ujarnya dengan tegas.

Pengakuan Dicky Erlangga membuka mata publik akan betapa sistemik dan meluasnya praktik suap dalam bidang infrastruktur, yang bertujuan memenuhi kehidupan pribadi dan kepentingan kelompok tertentu.

Tindakan yang Salah: Mengakui Kesalahan

Setelah mengungkapkan praktik suap yang terjadi, Dicky tidak segan-segan menyebut bahwa tindakan tersebut adalah salah. Ia mengakui bahwa ia telah melanggar norma etika dalam menjalankan tugasnya sebagai pejabat publik. “Saya sadar tindakan saya salah. Saya ingin memperbaiki diri ke depan,” jelas Dicky saat ditanya mengenai langkahnya selanjutnya.

Pengakuan Dicky tidak hanya menjadi saksi bisu dari praktik korupsi, tetapi juga memberi gambaran betapa pentingnya disiplin yang ketat dan kontrol dari instansi terkait. “Kami butuh sistem yang lebih transparan agar kepercayaan masyarakat tidak hilang,” tambahnya.

Keterangan yang ia berikan di pengadilan diharapkan dapat menjadi titik awal bagi banyak pihak untuk melakukan perubahan di dalam tubuh institusi pemerintah. Hal ini juga menekankan perlunya pendidikan etika bagi pejabat publik untuk mencegah praktik serupa di masa depan.

Reaksi Masyarakat terhadap Pengakuan Dicky

Setelah pengakuan Dicky Erlangga di persidangan, reaksi masyarakat pun beragam. Banyak yang merasa kecewa dan marah terhadap tindakan para pejabat yang terlibat dalam praktik korupsi. “Ini menunjukkan bahwa para pejabat tidak bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya,” komentar beberapa warga Medan ketika ditanya mengenai berita tersebut.

Sikap skeptis juga muncul dari kalangan pengamat hukum. “Pengakuan seperti ini sering kali muncul, tetapi hasilnya tidak selalu sesuai harapan. Kita perlu melihat tindakan nyata dari pihak yang berwenang,” tuturnya.

Dukungan dari masyarakat sangat penting untuk membangun kepercayaan kembali dalam sistem pemerintahan. Mereka berharap agar setiap individu yang terlibat dalam praktik korupsi dapat dihukum sesuai dengan tindakan mereka. “Kami ingin ada keadilan bagi masyarakat,” tegas seorang aktivis anti-korupsi.

Sidang Kasus Heliyanto dan Hubungannya dengan Dicky

Sidang ini tidak terpisahkan dari konteks yang lebih luas, yaitu kasus yang melibatkan pejabat lainnya, Heliyanto, yang merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah I Sumut. Dalam sidang sebelumnya, Heliyanto sudah didakwa menerima suap yang lebih besar, yaitu sebesar Rp 1,484 miliar.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyebutkan bahwa kedua kasus ini memiliki keterkaitan, di mana keduanya berperan dalam penguasaan proyek-proyek jalan tertentu. “Heliyanto dan Dicky sama-sama terlibat dalam proyek yang sama, meski berbeda dinas,” tambah Eko Dwi Prayitno, JPU yang menangani kasus ini.

Keterkaitan antara kedua kasus ini menunjukkan bahwa suap dalam proyek infrastruktur bukanlah kasus yang terisolasi, melainkan bagian dari jaringan yang lebih besar di mana banyak pejabat terlibat.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ambil Langkah

Menyikapi pengakuan tersebut, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun mengambil langkah cepat dengan meminta agar Dicky mengembalikan uang yang diterimanya. “Saya sudah mengembalikan uang tersebut kepada KPK sebesar Rp 1,675 miliar,” tegas Dicky saat meninggalkan ruang sidang.

Langkah KPK ini diharapkan dapat memberikan sinyal tegas kepada para pelaku korupsi lainnya bahwa tindakan seperti itu tidak akan dibiarkan. “Kami akan terus memantau dan menangani setiap laporan yang ada,” jelas seorang pejabat KPK.

Pengembalian uang ini menjadi langkah positif, namun tidak menghapus rasa kecewa publik terhadap tindakan korupsi yang telah terjadi. Penegakan hukum harus tetap berlanjut agar tidak ada lagi yang berani melakukan hal serupa.

Harapan untuk Perubahan di Masa Depan

Dengan pengakuan Dicky Erlangga, banyak pihak berharap agar kejadian ini dapat memicu perubahan positif di dalam sistem pengelolaan proyek publik. “Kita butuh perubahan nyata agar masyarakat kembali percaya pada pemerintah,” ungkap seorang tokoh masyarakat.

Dari kasus ini, masyarakat menginginkan adanya reformasi di jajaran pemerintahan, khususnya dalam hal pengawasan dan transparansi. “Kami ingin semua kegiatan proyek diperiksa secara ketat agar tidak ada lagi penyimpangan yang merugikan rakyat,” tambahnya.

Pendidikan tentang etik juga menjadi hal penting yang perlu diutamakan. “Jika para pejabat diberi pemahaman yang baik tentang tanggung jawab mereka, maka masalah seperti ini bisa dihindari,” jelasnya.

Kesimpulan atas Praktik Korupsi

Kasus ini menjadi titik awal untuk menyelidiki lebih dalam praktik korupsi yang merugikan bangsa. “Ini adalah alarm bagi kita semua. Korupsi sudah ada di mana-mana dan harus diberantas,” kata seorang pengacara yang fokus pada isu anti-korupsi.

Dicky Erlangga, dengan kesaksian dan pengakuannya, diharapkan dapat mendorong banyak pejabat untuk tidak takut melaporkan kesalahan yang terjadi di sekitar mereka. “Kami tidak ingin mendengar cerita serupa di masa depan,” ujarnya.

Proses hukum yang sedang berlangsung harus menjadi pelajaran bagi instansi lain. Jika pejabat publik mengutamakan kepentingan pribadi, maka kepercayaan masyarakat akan semakin terkikis.

Pengembalian uang yang dilakukan oleh Dicky bukanlah akhir dari masalah, melainkan awal dari perbaikan sistem yang lebih baik. “Mari kita semua lakukan langkah bersama untuk memperbaiki kondisi ini,” serunya.

Mengambil Pelajaran dari Kasus Ini

Kisah Dicky Erlangga dan praktik suap yang dia terima adalah pengingat bahwa korupsi bisa menimpa siapa saja dan di mana saja. “Kita semua perlu waspada dan berani melaporkan setiap tindakan korupsi yang kita temui,” tekannya.

Masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam mengawasi jalannya pemerintahan dan memastikan bahwa setiap pejabat menjalankan tugasnya dengan baik. “Perubahan tidak bisa terjadi tanpa adanya partisipasi dari masyarakat,” tambah aktivis tersebut.

Dengan demikian, diharapkan kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan transparan. “Kami perlu bekerja sama untuk mewujudkan cita-cita bersama,” tutupnya dengan penuh harapan.

Penutup: Menuju Masa Depan yang Lebih Baik

Kisah ini harus menjadi pengingat bahwa keadilan dan integritas adalah fondasi utama dalam pemerintahan. Kami ingin melihat pejabat publik berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut. Melalui serangkaian tindakan yang terencana dan berkelanjutan, diharapkan semua lapisan masyarakat bisa merasa aman dan terlindungi dari praktik korupsi.

“Ini adalah saatnya untuk bangkit dan berjuang demi keadilan,” tegas Dicky dengan harapan bahwa cerita ini tidak hanya menjadi kisah, tetapi menjadi langkah menuju perubahan yang lebih baik.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

gacorway
GACORWAY
gacorway
SITUS SLOT
SITUS SLOT GACORWAY
SITUS GACOR
MPO500 Daftar
gacorway
MPO500
royalmpo Royalmpo Royalmpo royalmpo royalmpo https://malangtoday.id/ https://guyonanbola.com/ SLOT DANA MPO SLOT mpo slot strategi hold tile mahjong wins fakta update mahjong ways free kode rahasia siklus tile mahjong waspada pola spin mahjong ways bocoran beli free spin mahjong laporan terkini mahjong wins rtp teknik rahasia roda keberuntungan mahjong mahjong wins 3 pola spin metode tile scatter rahasia mahjong kombo bamboo orchid mahjong multiplier mahjong ways trik rahasia rtp rahasia konsistensi mahjong wins 2 formula rahasia perkalian naga mahjong tren rtp harian mahjong wins kisah sukses ibu rumah tangga kesalahan fatal pemula mahjong ways tumble feature mahjong wins strategi memancing simbol wild mahjong ways mahjong wins 2 vs 3 teknik stop loss otomatis