banner 728x250
Berita  

Maraknya Penyulundupan Durian Ilegal dari Malaysia Melalui Batam

banner 120x600
banner 468x60

Peningkatan Peredaran Durian Ilegal

Belakangan ini, peredaran durian ilegal asal Malaysia yang masuk ke Indonesia melalui Batam semakin marak. Fenomena ini menarik perhatian anggota Komisi VI DPR RI, Ahmad Labib, yang menyatakan keprihatinannya terkait dampak negatif dari penyelundupan tersebut. Menurutnya, praktik ini sudah sangat merugikan para petani lokal dan mengancam keberlangsungan usaha mereka.

Kepolisian setempat pun kini tengah mendalami informasi mengenai penyelundupan durian ini. “Kami sedang memeriksa laporan-laporan yang masuk,” kata Dirreskrimsus Polda Kepri, Kombes Silvester Mangombo Marusaha Simamora, dalam konferensi pers yang diadakan pada Senin (13/10/2025).

banner 325x300

Modus Operandi Penyelundupan

Dugaan penyelundupan durian ini pertama kali terungkap dari laporan sejumlah petani di daerah tersebut. Ternyata, oknum pedagang di Batam diduga rutin memasukkan sekurang-kurangnya 10 ton durian ilegal tanpa izin resmi setiap harinya. Salah satu pelaku yang disebut-sebut berinisial HS diduga mengirim 1-2 ton durian ilegal ke Jakarta melalui jalur Batam dan Riau.

“Setiap harinya tercatat ada ratusan koli durian ilegal yang masuk ke pasar kita. Praktik ini sangat merugikan petani lokal dan menciptakan persaingan tidak sehat,” ungkap Ahmad Labib. Ia juga menambahkan bahwa barang-barang yang masuk ke Indonesia melalui jalur ini 100% ilegal.

Dampak terhadap Petani Lokal

Maraknya durian ilegal ini jelas memberikan dampak negatif bagi petani lokal. Ahmad Labib menegaskan bahwa masuknya durian ilegal tidak hanya menurunkan harga durian lokal, tetapi juga mengancam keberlangsungan usaha para petani. “Petani lokal sudah berjuang keras untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Namun, dengan masuknya durian ilegal, semua usaha itu terancam,” tambahnya.

Praktik penyelundupan ini juga menciptakan ketidakadilan dalam persaingan pasar. Petani lokal yang menjual durian dengan cara yang legal harus bersaing dengan harga yang ditawarkan oleh durian ilegal, yang biasanya lebih murah karena tidak melalui proses resmi. “Ini jelas merugikan petani dan pelaku usaha kecil,” papar Labib.

Penegakan Hukum yang Diperlukan

Ahmad Labib menilai bahwa kasus ini hanyalah satu contoh dari banyaknya praktik impor ilegal yang masih marak di Indonesia. Ia menekankan perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku penyelundupan. “Durian ilegal ini menambah daftar panjang barang selundupan yang masuk ke Indonesia, mulai dari pakaian hingga produk hortikultura lainnya,” ujarnya.

Ia menyerukan kepada pihak berwenang agar tindakan tegas diambil untuk memberantas praktik ilegal ini. “Kita harus berani menindak pelanggar hukum tanpa pandang bulu. Jika tidak, mereka akan terus merusak sistem perdagangan kita,” tegasnya.

Kolaborasi Antarinstansi

Labib juga mendorong agar pengawasan distribusi durian ilegal dilakukan dengan pendekatan teknologi digital dan kolaborasi antarinstansi. “Langkah preventif dan penegakan hukum harus berjalan beriringan agar praktik impor ilegal bisa ditekan. Jika pengawasan dilakukan dengan konsisten, petani lokal akan lebih terlindungi,” ujarnya.

Pentingnya kolaborasi ini tidak hanya mencakup kepolisian, tetapi juga melibatkan Kementerian Perdagangan dan instansi terkait lainnya. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan masalah penyelundupan ini bisa ditangani dengan lebih efektif.

Tindakan dari Kementerian Perdagangan

Ahmad Labib menyebutkan bahwa pihaknya telah menyerahkan laporan lengkap mengenai pelaku, jalur distribusi, dan nomor kontak ke Kementerian Perdagangan untuk ditindaklanjuti. “Kami ingin pelaku-pelaku seperti ini diberantas hingga ke akarnya,” katanya.

Dengan adanya laporan tersebut, diharapkan Kementerian Perdagangan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk menangani masalah ini. “Kami berharap ada tindakan nyata yang dapat melindungi petani dan pelaku usaha lokal dari praktik ilegal,” ungkapnya.

Kesadaran Masyarakat dan Peran Aktif

Masyarakat juga diharapkan dapat berperan aktif dalam memberantas penyelundupan durian ilegal ini. Ahmad Labib mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya membeli produk lokal. “Jika kita membeli durian lokal, kita juga membantu petani kita untuk tetap bertahan,” ujarnya.

Pentingnya kesadaran ini tidak hanya berlaku untuk durian, tetapi juga untuk produk-produk lokal lainnya. Dengan membeli produk lokal, masyarakat turut mendukung perekonomian nasional dan memberantas praktik ilegal yang merugikan.

Implikasi Ekonomi Jangka Panjang

Penyelundupan durian ilegal ini bukan hanya masalah jangka pendek, tetapi juga memiliki implikasi ekonomi jangka panjang. Jika praktik ini terus dibiarkan, maka akan berdampak pada hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem perdagangan nasional. “Kita tidak bisa membiarkan praktik ilegal merusak ekonomi kita. Ini menyangkut masa depan ekonomi rakyat,” tegas Labib.

Oleh karena itu, tindakan tegas dari pihak berwenang sangat diperlukan untuk menjaga integritas pasar dan melindungi pelaku usaha yang jujur. “Kami berharap pemerintah bisa segera mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menanggulangi masalah ini,” tambahnya.

Penutup

Maraknya durian ilegal yang masuk melalui Batam menunjukkan perlunya perhatian serius dari semua pihak. Dengan adanya kolaborasi antarinstansi dan kesadaran masyarakat, diharapkan praktik penyelundupan ini bisa ditekan dan pelaku usaha lokal dapat terlindungi. Tindakan tegas dan konsisten dari pemerintah akan menjadi kunci untuk menjaga keberlangsungan ekonomi lokal dan mencegah kerugian yang lebih besar di masa depan.

banner 325x300