banner 728x250
Berita  

Tragis: Wanita Open BO Tewas Setelah Cekcok Tarif dengan Pelanggan

banner 120x600
banner 468x60

Insiden Pembunuhan di Sidrap

Pada malam yang kelam di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, terjadi sebuah insiden tragis yang mengguncang masyarakat setempat. Seorang wanita berusia 34 tahun bernama MKP, yang dikenal sebagai penyedia layanan open booking online (BO), ditemukan tewas di dalam kamar wisma setelah terlibat cekcok dengan pelanggannya, YN, yang berusia 31 tahun. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 5 September 2025 dan menjadi sorotan utama di media.

Kejadian bermula saat MKP dan YN sepakat untuk bertemu setelah berkomunikasi melalui aplikasi MiChat. Mereka telah menyepakati tarif sebesar Rp 600 ribu untuk layanan yang diberikan. Namun, setelah berhubungan badan satu kali, ketegangan muncul ketika YN meminta tambahan waktu namun tidak ingin membayar penuh sesuai kesepakatan awal.

banner 325x300

Menurut penuturan Kapolres Sidrap, AKBP Fantry Taherong, saat pelaku meminta MKP untuk melayaninya kembali tanpa membayar tarif penuh, terjadilah cekcok di antara keduanya. Kejadian ini berujung pada tindakan kekerasan yang berakibat fatal.

Rincian Kejadian yang Mengerikan

Kejadian bermula ketika YN tiba di wisma tempat MKP menunggu. Ternyata, suami MKP juga berada di lokasi karena telah mengetahui aktivitas istrinya. Suami MKP menunggu di koridor saat YN dan MKP memasuki kamar. Setelah berhubungan badan, YN meminta MKP untuk melayani sekali lagi karena waktu masih tersisa 25 menit.

Namun, MKP menolak permintaan tersebut dan mengatakan bahwa dia harus dibayar terlebih dahulu. “Korban sampaikan bahwa ‘saya dibayar dulu’. Tersangka merasa marah dan merasa tidak adil,” jelas Fantry. Ketegangan ini membuat situasi semakin memanas, dan emosi YN pun meningkat.

Dalam keadaan marah, YN mulai menganiaya MKP. Mereka terlibat dalam kontak fisik yang mengerikan. “Dari situ cekcok terjadi, dan korban berusaha melawan,” tambah Fantry. YN, yang tidak dapat mengendalikan emosinya, akhirnya menggunakan sebuah badik untuk menyerang MKP.

Akibat Tragis Pertengkaran

Setelah menusuk MKP, ia terkapar bersimbah darah di atas tempat tidur. Suami MKP yang mendengar teriakan istrinya bergegas menuju kamar, namun YN sudah melarikan diri. Suami MKP segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.

Polisi yang mendapatkan laporan langsung melakukan penyelidikan. Berdasarkan rekaman CCTV di lokasi, mereka berhasil mengidentifikasi YN yang keluar dari kamar wisma. Penangkapan YN tidak memakan waktu lama. Polisi berhasil menangkapnya pada tanggal 9 September 2025, di sebuah rumah kebun di Kabupaten Wajo.

YN menyerahkan diri setelah menyadari bahwa tempat persembunyiannya dikepung oleh pihak berwajib. “Kami utus anggota untuk menyampaikan bahwa yang bersangkutan tidak usah lari ke mana-mana karena yang bersangkutan sudah dikepung,” ungkap Fantry.

Penyelidikan dan Keterlibatan Suami

Pihak kepolisian juga melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap suami MKP. Mereka memeriksa ponsel milik korban untuk mencari tahu lebih jauh mengenai aktivitas MKP. “Kami sudah periksa handphone korban, namun belum ada keterangan yang mengarah pada tindak pidana lain,” kata Fantry.

Dari keterangan yang diperoleh, suami MKP telah berulang kali mengingatkan istrinya untuk berhenti melakukan kegiatan open BO. “Dia (suami) sudah ditalak, dan berulang kali menasihati agar tidak lagi melakukan kegiatan tersebut,” tambahnya.

Masyarakat setempat pun mulai mempertanyakan peran suami MKP dalam tragedi ini. Namun, pihak kepolisian menegaskan bahwa suami MKP tidak terlibat dalam tindakan kriminal tersebut.

Reaksi Masyarakat

Kejadian ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Banyak yang merasa prihatin dengan nasib yang dialami MKP. “Sangat disayangkan. Ini adalah contoh nyata bahwa kekerasan bisa terjadi di mana saja,” ungkap salah satu warga setempat.

Beberapa warga juga menyampaikan rasa takut akan keamanan di lingkungan mereka. “Kami berharap pihak berwenang dapat lebih memperhatikan masalah keamanan, terutama bagi wanita,” kata seorang ibu rumah tangga.

Di media sosial, banyak yang membahas tentang perlunya edukasi dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan. “Kita harus bersama-sama melawan kekerasan terhadap perempuan. Ini tidak boleh terjadi lagi,” tulis seorang pengguna media sosial.

Pentingnya Edukasi dan Kesadaran

Kejadian tragis ini menegaskan pentingnya edukasi mengenai kekerasan dalam rumah tangga dan hubungan di luar nikah. Banyak wanita yang mungkin terjebak dalam situasi serupa tanpa mengetahui risiko yang mungkin mereka hadapi.

Pihak berwenang juga diharapkan dapat melakukan sosialisasi dan memberikan informasi yang jelas tentang hak-hak perempuan dan langkah-langkah yang bisa diambil jika mereka merasa terancam. “Kami perlu memberikan dukungan kepada perempuan agar mereka bisa melindungi diri,” ujar seorang aktivis perempuan.

Penutup

Kematian MKP adalah pengingat yang menyedihkan tentang bahaya yang mungkin dihadapi wanita dalam situasi tertentu. Penangkapan YN adalah langkah awal untuk keadilan, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa kekerasan seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan.

Pihak kepolisian berjanji akan terus menyelidiki kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban. Diharapkan, dengan kerjasama antara masyarakat dan pihak berwajib, situasi keamanan bagi perempuan dapat meningkat dan tragedi serupa tidak akan terulang.

banner 325x300