Matcha vs Hojicha: Ternyata Ini 6 Perbedaan Besar yang Bikin Banyak Orang Salah Pilih

Sama Tapi Beda, Inilah 6 Perbedaan Matcha dan Hojicha

Kalau bicara soal teh Jepang, hampir semua orang langsung ingat matcha. Warna hijau cerah, rasa creamy, dan image estetik membuatnya jadi bintang utama di kafe modern. Tapi, ada satu nama lain yang diam-diam makin populer dan bahkan mulai menyaingi matcha, yaitu hojicha. Dengan warna cokelat roasted, aroma smoky, dan rasa lembut, hojicha menghadirkan pengalaman minum teh yang sama sekali berbeda.

Pertanyaannya, kenapa dua teh ini begitu berbeda padahal berasal dari tanaman yang sama? Jawabannya ada pada proses, sejarah, rasa, dan manfaatnya. Inilah 6 perbedaan besar yang wajib kamu tahu sebelum memutuskan tim hijau atau tim cokelat.


1. Nama dan Filosofi Jepang

Bahasa Jepang selalu penuh makna.

  • Matcha (抹茶): huruf (ma) artinya bubuk, digiling, sedangkan (cha) artinya teh. Jadi matcha adalah teh bubuk. Nama ini mewakili proses utama produksinya, yaitu menggiling daun teh Tencha hingga jadi serbuk super halus.
  • Hōjicha (焙じ茶 / ほうじ茶): huruf 焙じ (hōji) berasal dari kata kerja hojiru (焙じる) yang artinya memanggang, digabung dengan (cha) yang artinya teh. Hasilnya adalah teh panggang, sesuai proses pemanggangan daun teh di atas arang.

Dari arti namanya saja, sudah terlihat jelas karakter unik masing-masing teh.


2. Sejarah dan Asal Usul

Matcha punya sejarah panjang. Pertama kali dibawa dari Tiongkok ke Jepang oleh biksu Zen abad ke-12, lalu menjadi inti dari upacara minum teh Jepang (chanoyu). Matcha bukan hanya minuman, tapi simbol spiritual, mindfulness, dan estetika. Popularitas globalnya melesat di era kafe modern ketika matcha latte, dessert, dan es krim viral di media sosial.

Hojicha jauh lebih muda. Baru muncul sekitar tahun 1920-an di Kyoto ketika seorang pedagang teh mencoba memanggang sisa daun dan batang teh. Hasilnya justru menghadirkan rasa smoky lembut yang membuat hojicha diterima luas. Dari eksperimen sederhana itu lahirlah teh rakyat Jepang yang kini makin mendunia.


3. Visual dan Kesan Pertama

  • Matcha: Warna hijau pekat yang cerah, memberi kesan segar dan mewah. Sangat cocok untuk minuman estetik dan dessert modern.
  • Hojicha: Warna cokelat kemerahan, kalem, memberi kesan hangat dan homey. Banyak orang yang pertama kali melihatnya bahkan mengira itu kopi.

4. Daun dan Proses Produksi

Matcha hanya menggunakan daun Tencha berkualitas tinggi. Tanaman teh ditutup dari cahaya matahari tiga minggu sebelum panen agar kandungan klorofil dan L-theanine meningkat. Setelah dipetik, daun dikukus, dikeringkan, dibuang batang dan uratnya, lalu digiling dengan batu tradisional hingga jadi bubuk halus.

Hojicha bisa dibuat dari berbagai bahan, mulai dari Sencha, Bancha, hingga batang teh (Kukicha). Semua dipanggang dengan suhu tinggi menggunakan wajan porselen di atas arang. Proses roasting ini yang menurunkan kadar kafein, mengubah warna daun menjadi cokelat, dan menghasilkan aroma panggang khas.


5. Rasa, Aroma, dan Kandungan

  • Matcha: Rasa umami gurih dengan sedikit manis alami. Aromanya vegetal dan segar seperti rumput laut. Kandungan kafeinnya cukup tinggi, sekitar 70 sampai 85 mg per cangkir, setara kopi. Namun, efeknya lebih seimbang karena L-theanine menenangkan sistem saraf.
  • Hojicha: Rasa smoky lembut dengan aroma roasted mirip karamel. Kandungan kafeinnya sangat rendah, hanya sekitar 7 sampai 10 mg per cangkir. Sangat aman diminum malam hari tanpa khawatir susah tidur.

6. Manfaat untuk Tubuh

Matcha dijuluki superfood karena kaya antioksidan EGCG yang mendukung metabolisme, menjaga kesehatan jantung, menurunkan stres, dan membantu fokus. Tidak heran matcha sering dipilih oleh orang yang ingin tetap produktif dan sehat sekaligus.

Hojicha meski kehilangan sebagian antioksidan akibat roasting, tetap kaya polifenol. Nilai plus terbesarnya adalah rendah kafein sehingga cocok untuk anak-anak, lansia, atau orang dengan sensitivitas kafein. Aroma roasted juga memberi efek relaksasi, baik untuk pencernaan maupun kualitas tidur.


Kesimpulan: Energi vs Relaksasi

Dari satu pohon teh, Jepang menghadirkan dua dunia berbeda. Matcha adalah energi, konsentrasi, dan estetika. Hojicha adalah relaksasi, kehangatan, dan kesederhanaan.

Keduanya tidak perlu dipertentangkan. Justru, kombinasi matcha di pagi hari untuk semangat dan hojicha di malam hari untuk menenangkan diri adalah resep sempurna untuk keseimbangan hidup.

Exit mobile version