Jakarta – Setelah menggebrak industri dengan Black Myth: Wukong, Game Science kini melanjutkan langkah ambisiusnya. Di Gamescom Opening Night Live 2025, studio asal Tiongkok tersebut resmi mengumumkan judul baru Black Myth: Zhong Kui, sebuah proyek yang langsung memicu rasa penasaran gamer global.
Trailer CGI yang Suram dan Penuh Simbol
Trailer yang ditayangkan bukan sekadar visual pengenalan, melainkan atmosfer penuh misteri. Zhong Kui muncul sebagai sosok besar, berwajah tegas, dengan nuansa horor mitologis. Dalam budaya Tiongkok, Zhong Kui dikenal sebagai “the demon hunter”, sosok pelindung yang mengusir roh jahat dari rumah dan masyarakat.
Tone yang dihadirkan berbeda jauh dari Wukong. Jika Wukong membawa nuansa heroik dan penuh fantasi, maka Zhong Kui mengarah pada dark fantasy yang lebih berat, serius, dan filosofis.
Status Proyek: “Blank Folder”
Game Science tidak menutupi fakta bahwa proyek ini masih sangat awal. Mereka bahkan menyebutnya “a blank folder”, menandakan hampir semua aspek inti masih dikembangkan. Belum ada gameplay, belum ada detail alur cerita.
Namun mereka sudah menegaskan platform target: PC dan konsol utama, dengan ambisi menghadirkan Day One release di Xbox. Meski begitu, komunitas tetap mengingat pengalaman sebelumnya, ketika Wukong sempat mengalami delay di Xbox.
Dari Sun Wukong Menuju Zhong Kui
Pilihan karakter menunjukkan arah baru Game Science. Sun Wukong adalah tokoh global, terkenal berkat Journey to the West. Zhong Kui jauh lebih niche, tetapi justru itu nilai tambahnya. Mengangkat sosok yang kurang dikenal memberi Game Science kesempatan memperkenalkan lapisan mitologi baru ke audiens internasional.
Bagi gamer, ini bukan sekadar pergantian karakter. Ini adalah perluasan semesta Black Myth menjadi franchise mitologi, bukan hanya satu kisah tunggal.
Strategi Branding: 20 Agustus Jadi Ritual
Game Science kembali mengumumkan proyek baru tepat pada 20 Agustus, sama seperti ketika Wukong pertama kali dipamerkan. Pola ini mulai terbaca sebagai ritual tahunan, strategi branding yang unik dan efektif.
Kini, 20 Agustus menjadi tanggal penting yang selalu ditunggu gamer, semacam “festival tahunan Black Myth” di dunia game.
Reaksi Komunitas: Antusias dan Realistis
Komunitas gamer langsung bereaksi positif. Banyak yang percaya reputasi Game Science cukup kuat untuk membawa Zhong Kui ke level global. Ada yang membayangkan boss fight bergaya horor, ada pula yang membicarakan potensi lore penuh moralitas dan pertarungan spiritual.
Namun tidak sedikit yang mengingatkan: hype harus diimbangi dengan peningkatan kualitas. Kritik yang diarahkan ke Wukong, terutama soal optimisasi teknis dan pacing narasi, harus dijadikan pelajaran agar tidak terulang.
Potensi Gameplay: Dunia Gelap Penuh Iblis
Zhong Kui sebagai tokoh membuka ruang kreatif yang luas:
- Pertarungan melawan roh jahat dengan desain boss ikonik.
- Eksplorasi realm antara manusia dan neraka, berbeda dari dunia epik Wukong.
- Narasi moral tentang keadilan, pengorbanan, dan perlindungan.
- Visual horor-fantasy yang memperkuat atmosfer lebih gelap.
Jika Game Science berani bereksperimen, Zhong Kui bisa menawarkan pengalaman ARPG yang lebih kaya dan berbeda.
Tantangan Besar
Ada tiga tantangan utama bagi Game Science:
- Memperbaiki kelemahan Wukong – terutama di teknis dan pacing.
- Mengenalkan sosok niche ke audiens global – butuh narasi yang mudah dipahami tanpa mengorbankan akar budaya.
- Menjaga konsistensi hype – pengumuman dini harus diikuti progress nyata agar gamer tidak kehilangan minat.
Kesimpulan
Black Myth: Zhong Kui masih jauh dari kata rilis, tetapi pengumumannya saja sudah cukup menciptakan gelombang besar. Game Science jelas sedang membangun bukan hanya game, melainkan franchise mitologi raksasa yang ingin menyaingi dominasi IP Barat dan Jepang.
Dengan tone lebih gelap, lore lebih dalam, dan peluang gameplay baru, Zhong Kui berpotensi jadi babak penting berikutnya. Pertanyaannya hanya satu: mampukah Game Science menjaga momentum dan mengubah mitologi klasik menjadi legenda digital modern?