Awalnya kamu mungkin cuma scroll biasa di TikTok. Lalu muncul video pasangan lagi dinner romantis, backsound mellow, dan caption-nya:
“Exsaid + Exsaid = Langgeng.”
Atau kamu buka X dan liat orang ngetweet:
“Kenapa gue exsaid banget ya tiap dia chat duluan 😭”
Kamu baca sambil mikir:
“Exsaid tuh… apa sih? Typo? Joke? Bahasa anak tiktok?”
Dan sekarang kamu di sini, nyari arti sesungguhnya. Good move. Let’s unpack this viral beast.
Arti Sebenarnya “Exsaid”
“Exsaid” adalah bentuk salah ketik (typo) dari kata “excited.”
Tapi seperti banyak tren bahasa di medsos, justru typo inilah yang bikin kata ini lucu, unik, dan… akhirnya dipakai secara sadar.
Maknanya? Sama kayak excited:
- Senang banget
- Gak sabar
- Deg-degan bahagia
- Penuh antusiasme
Tapi dengan rasa lebih… digital. Lebih ringan. Lebih genit, kadang.
Contoh:
“Aku excited ketemu kamu”
→ terlalu formal.
“Aku exsaid ketemu kamu”
→ lebih kayak: “duh, aku gak bisa nahan senyum 😳”
Kenapa “Exsaid” Bisa Viral?
1. Karena salah ketik yang terasa jujur
Jempol grogi, otak lagi bahagia. Lahirlah exsaid.
2. Karena relate sama vibe generasi sekarang
Formal itu jadul. Emosi sekarang harus: lucu, singkat, memes-friendly. “Exsaid” ngepas banget.
3. Karena netizen haus chemistry digital
Caption “Exsaid + Exsaid = Langgeng” viral karena bikin orang ngarep mutual feeling. Ini semacam doa digital disguised as meme.
“Exsaid” dalam Percakapan Sehari-hari
Kalau kamu mau ikutan tren tapi takut salah kaprah, ini beberapa template-nya:
🟠 “Besok ketemu dia, exsaid maksimal!”
🟠 “Lo exsaid gak sih? Apa gue doang yang lebay?”
🟠 “Dia bilang dia exsaid… tapi sekarang ngejauh. 😶🌫️”
🟠 “Exsaid nunggu weekend, bukan karena libur. Karena dia.”
🟠 “Kenapa ya, tiap gue exsaid, dia malah slow respon.”
Kata ini bisa lucu, bisa manis, bisa sakit—tergantung siapa yang kamu pikirin waktu ngetiknya.
Lebih dari Sekadar Kata Gaul
“Exsaid” adalah bukti bahwa bahasa di internet berkembang bukan karena aturan, tapi karena rasa.
Bahkan typo pun bisa jadi bahasa kalau semua orang merasa hal yang sama saat membacanya.
Dan “exsaid” mewakili rasa itu:
- Antisipasi sebelum bertemu seseorang.
- Deg-degan tiap liat dia online.
- Harapan kecil bahwa perasaanmu mungkin dibalas.
Ini bukan sekadar kata. Ini adalah vibe. Digitalized affection.
Jadi, Pernahkah Kamu Exsaid?
Coba jujur:
✔️ Pernah nungguin notifikasi dari satu orang spesifik?
✔️ Pernah ketik panjang terus hapus karena malu?
✔️ Pernah exsaid tapi pura-pura chill?
Kalau iya, maka kamu ngerti rasa di balik kata ini.
Dan kalau kamu lagi nunggu balasan, mungkin kamu harus kirim satu pesan itu aja:
“Aku exsaid lho… 😳”
Siapa tau dia juga.
Siapa tau… langgeng beneran.



















