Korea Selatan Diserbu Jutaan Lovebug, Warga Seoul Diteror Serangga Musiman

Illustrasi Lovebug Terror Di Korea

Seoul, Korea Selatan, tengah menghadapi serangan besar-besaran dari kawanan lovebug, serangga yang dikenal dengan nama ilmiah Plecia longiforceps. Muncul dalam jumlah jutaan, serangga ini menyebabkan keresahan warga di sejumlah wilayah, khususnya Seoul dan sekitarnya.

Kementerian Lingkungan Korea Selatan mengonfirmasi bahwa lovebug pertama kali terdeteksi di negara tersebut pada tahun 2015. Asalnya diduga dari Tiongkok, dan sejak 2022, serangga ini mulai muncul secara rutin setiap musim panas, terutama di bulan Juni dan Juli.

Warga mulai merasakan gangguan nyata ketika serangga ini muncul secara masif di area perkotaan. Lovebug terlihat menempel di kaca mobil, dinding rumah, restoran, dan bahkan stasiun kereta. Pemerintah Kota Seoul menyatakan telah menerima puluhan ribu keluhan dari masyarakat hanya dalam beberapa pekan terakhir.

Salah satu video viral yang menunjukkan kondisi ini diunggah oleh Kim Jae-woong, seorang warga yang mendaki Gunung Gyeyangsan di tengah invasi lovebug. Dalam rekamannya, Kim terlihat menggunakan raket nyamuk untuk mengusir kawanan serangga yang beterbangan di sepanjang jalur pendakian. Di area istirahat, bangkai serangga menumpuk seperti gundukan tanah, memperlihatkan betapa besar skalanya.

Menurut keterangan resmi, lovebug tidak berbahaya bagi manusia. Mereka tidak menggigit, tidak menyengat, dan bahkan dianggap bermanfaat karena membantu proses penyerbukan. Karena alasan tersebut, Pemerintah Seoul tidak menyarankan penggunaan pestisida. Warga justru diminta untuk mengusir lovebug menggunakan semprotan air atau kipas angin.

Namun, banyak warga yang merasa solusi tersebut tidak sebanding dengan skala gangguan yang mereka alami. Lovebug muncul di hampir seluruh area terbuka, masuk ke rumah, mengganggu aktivitas harian, dan menimbulkan kesan jorok akibat bangkai serangga yang menempel di mana-mana.

Kementerian Lingkungan juga mencatat bahwa wilayah Seoul dan Incheon menjadi daerah yang paling terdampak. Pihak berwenang mengimbau warga untuk tetap tenang dan menjaga kebersihan lingkungan selama periode kemunculan serangga ini.

Direktur Kementerian Lingkungan Korea Selatan, Kim Tae-o, menyatakan bahwa gangguan ini berpotensi terus terjadi sepanjang musim panas. Pihaknya akan terus memantau perkembangan dan memberikan panduan teknis kepada masyarakat untuk menangani lovebug secara aman.

Exit mobile version