Jakarta, 7 Mei 2025 – Bill Gates, tokoh teknologi dan pendiri Microsoft yang kini dikenal luas sebagai filantropis global, kembali mengunjungi Indonesia. Ini adalah kunjungan ketiganya setelah sebelumnya datang pada 2008 dan 2014. Dalam lawatan terbaru ini, Gates bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, membahas berbagai agenda kolaborasi, terutama di bidang kesehatan dan investasi sosial.
Pertemuan tersebut juga dihadiri sejumlah menteri penting, seperti Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Investasi Rosan Roeslani, dan Menkominfo Meutya Hafid, serta beberapa pengusaha nasional. Topik yang dibahas mencakup pengembangan vaksin, reformasi filantropi, hingga potensi Indonesia dalam menarik dana sosial global.
Rp 2,6 Triliun Hibah untuk Indonesia
Sejak 2009, melalui Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF), Gates telah menyalurkan sekitar USD 159 juta atau Rp 2,6 triliun kepada Indonesia. Dana ini tidak hanya besar dari segi angka, tetapi juga strategis dari sisi alokasinya:
- Rp 1,9 triliun untuk sektor kesehatan (termasuk vaksin polio dan mRNA)
- Rp 82,6 miliar untuk pertanian
- Rp 82,6 miliar untuk pengembangan teknologi
- Rp 495 miliar untuk bantuan sosial lintas sektor
Dana ini menunjukkan kepercayaan lembaga Gates terhadap potensi Indonesia dalam menerapkan inovasi sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Indonesia Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin TBC
Salah satu pembahasan penting adalah proyek pengembangan vaksin tuberkulosis (TBC) oleh Gates Foundation. Indonesia dipilih sebagai salah satu lokasi uji coba klinis. Langkah ini sangat penting, mengingat TBC masih menjadi penyebab kematian tinggi di Indonesia—sekitar 100.000 jiwa per tahun.
Presiden Prabowo menyambut baik rencana tersebut dan menegaskan komitmen pemerintah dalam menurunkan angka kematian akibat TBC melalui kerja sama dengan lembaga-lembaga global.
Apresiasi dalam Bentuk Tanda Kehormatan
Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya, Presiden Prabowo menyampaikan niat untuk memberikan Tanda Kehormatan Bintang Jasa kepada Bill Gates. Rapat Dewan Tanda Kehormatan akan digelar pada bulan September mendatang di New York.
Langkah ini mempertegas posisi Gates bukan hanya sebagai investor sosial, tetapi juga mitra strategis Indonesia dalam pembangunan manusia.
Tawaran untuk Duduk di Dewan Danantara
Dalam pertemuan tersebut, Gates juga ditawari untuk menjadi anggota Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan harapannya agar Gates bergabung bersama Ray Dalio, temannya yang lebih dulu menjadi dewan pengawas di lembaga tersebut.
Tujuan dari tawaran ini adalah untuk membangun lembaga filantropi nasional yang kredibel, yang bisa menarik potensi hingga USD 30 miliar dana sosial global setiap tahunnya—dan tidak lagi ‘lari’ ke negara lain.
Momen Santai: Bertemu Bobby si Kucing
Dalam suasana yang lebih ringan, Gates juga sempat bertemu Bobby Kartanegara, kucing peliharaan Presiden Prabowo. Bobby yang dihadirkan dengan stroller ke ruang pertemuan mendapat hadiah boneka paus dari Gates. Sebagai balasan, Prabowo memberikan keris sebagai simbol kehormatan budaya Indonesia.
Meninjau Program MBG di Sekolah
Agenda Gates dilanjutkan dengan kunjungan ke SDN 03 Jati, Pulogadung, untuk meninjau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Gates menyampaikan apresiasinya terhadap program tersebut, terutama dalam mendukung gizi ibu hamil, menyusui, dan anak-anak balita—tiga kelompok paling rentan terhadap malnutrisi.
Kesimpulan
Kunjungan Bill Gates ke Indonesia bukan sekadar simbol kerjasama internasional, tetapi juga penguatan hubungan dalam bidang yang sangat krusial: kesehatan, pendidikan, dan filantropi. Indonesia kini berada di posisi strategis untuk tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga menjadi model penerapan inovasi sosial berskala global.