Latar Belakang Kasus
Rayen Pono, musisi asal Nusa Tenggara Timur, mengumumkan niatnya untuk melaporkan Ahmad Dhani ke Bareskrim Polri terkait dugaan penghinaan terhadap marga Pono. Pengumuman ini disampaikan melalui Instagram pada 21 April 2025, menjelang pelaporan yang direncanakan pada 23 April 2025. Rayen telah menunjuk tim pengacara untuk mendampinginya dalam proses hukum ini.
Dalam keterangan unggahannya, Rayen menekankan pentingnya menjaga kehormatan marga Pono. “Hari ini saya menunjuk Tim Kuasa Hukum dari @hjplawoffice untuk membela kepentingan hukum saya,” tulisnya. Insiden ini berawal ketika Ahmad Dhani mengubah nama Rayen menjadi “Rayen Porno” dalam undangan debat terbuka yang diadakan di Jakarta.
Rayen merasa bahwa tindakan tersebut adalah penghinaan yang disengaja dan merendahkan martabatnya sebagai individu dan anggota marga Pono. Ia langsung meminta Ahmad Dhani untuk meminta maaf secara pribadi, karena PONO adalah marga yang menyangkut kehormatan keluarga.
Tindakan Ahmad Dhani
Setelah permintaan maaf dari Ahmad Dhani, Rayen Pono mengunggah percakapan mereka di Instagram untuk menunjukkan bahwa Dhani telah berusaha meminta maaf. Namun, meskipun ada permintaan maaf tersebut, Rayen merasa perlu untuk melanjutkan langkah hukum. “Sekali layar terkembang, surut kita berpantang,” ungkapnya, menegaskan komitmennya untuk tidak mundur.
Rayen menegaskan bahwa tindakan hukum ini bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk keluarga besar Pono. Ia berharap agar tindakan ini dapat memberikan pelajaran bagi publik tentang pentingnya menghormati nama baik dan kehormatan orang lain.
Dengan tekad yang kuat, Rayen berencana untuk melapor ke Bareskrim Polri pada pukul 10 pagi, 23 April 2025. Ia berharap proses pelaporan ini dapat memberikan kejelasan hukum dan keadilan bagi pihak yang merasa teraniaya.
Harapan untuk Keadilan
Rayen Pono berharap bahwa langkah hukum yang diambilnya bisa menjadi contoh bagi orang lain yang menghadapi situasi serupa. Ia percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan perlindungan hukum dari penghinaan yang merugikan reputasi mereka.
Dengan semangat yang tinggi, Rayen bertekad untuk menjaga kehormatan marga Pono dan berharap masyarakat memberikan dukungan. Ia ingin masyarakat menyadari bahwa tindakan penghinaan tidak bisa dianggap enteng dan perlu adanya penegakan hukum untuk menjaga martabat setiap individu.
Rayen menunjukkan bahwa ia akan terus berjuang untuk mendapatkan keadilan dan menjaga nama baik keluarganya. Ia berharap langkah ini akan membuka peluang untuk diskusi lebih lanjut mengenai etika berbicara dan menghormati marga dalam setiap interaksi publik.