banner 728x250

“Apa Sih” Radja: Antara Inovasi atau Plagiarisme di Awal Tahun 2025

Band Radja dengan single APA SIH
banner 120x600
banner 468x60

Jakarta, 1 Januari 2025 – Tahun baru biasanya diisi dengan harapan baru, namun bagi band Radja, tahun ini dimulai dengan sorotan tajam atas lagu terbaru mereka, “Apa Sih.” Lagu ini menjadi pembicaraan hangat karena kontroversi yang melibatkan tuduhan plagiarisme hingga permasalahan dengan model video klip.


Drama dengan Vadel Badjideh: Salah Paham atau Kesengajaan?

Vadel Badjideh, model dalam video klip “Apa Sih,” melontarkan kritik tajam kepada Radja. Ia mengaku kecewa karena wajahnya ditempeli stiker monyet di video tersebut. Bagi Vadel, keputusan ini terasa seperti bentuk pelecehan, terlebih ketika ia juga tidak diberi porsi vokal yang semula dijanjikan.

banner 325x300

Ian Kasela, vokalis Radja, merespons dengan santai. Menurutnya, stiker itu adalah bagian dari konsep humor yang dirancang untuk menarik perhatian. “Kita buat ini supaya orang keingat Bruno Mars lewat ‘The Lazy Song.’ Gimmick ini murni kreatif, tidak ada maksud menghina,” ujar Ian. Namun, publik justru mempertanyakan batas etika dalam berkarya.


Inspirasi atau Plagiarisme? Nada yang Mirip Memicu Kontroversi

Netizen tak hanya ribut soal video klip. Banyak yang menyoroti kesamaan melodi “Apa Sih” dengan lagu “APT” milik Rosé BLACKPINK dan Bruno Mars. Tuduhan plagiarisme pun muncul, memicu perdebatan panas di media sosial.

Namun, Moldy, gitaris Radja, tidak gentar. “Apa salahnya terinspirasi dari sesuatu yang bagus? Kami tetap memasukkan sentuhan khas Radja di dalam lagu ini,” ucapnya. Pernyataan tersebut memecah opini, ada yang mendukung sebagai bentuk apresiasi, namun tidak sedikit yang menilai Radja melewati batas.


Hilang dari Spotify: Censorship atau Strategi?

Kontroversi mencapai puncaknya ketika lagu “Apa Sih” tiba-tiba menghilang dari Spotify pada 30 Desember 2024. Penggemar yang ingin mendengarkan lagu ini hanya menemukan pesan, “Lagu ini sudah tidak tersedia.”

Pihak Spotify belum memberikan pernyataan resmi, begitu pula Radja. Hilangnya lagu ini menimbulkan spekulasi apakah platform streaming musik tersebut mengambil tindakan terkait tuduhan plagiarisme, atau ada dinamika lain di balik layar.


Awal Tahun dengan Pembelajaran Penting

Kontroversi “Apa Sih” menggambarkan bagaimana karya seni dapat menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, inovasi dan strategi promosi bisa memikat, tetapi di sisi lain, ketidakpekaan terhadap etika dan orisinalitas bisa menjadi bumerang.

Radja, sebagai band yang sudah lama berkarya, menghadapi ujian besar untuk mempertahankan reputasi mereka. Apakah mereka mampu bangkit dari kontroversi ini dan memberikan karya baru yang lebih baik?

Selamat tahun baru 2025! Semoga di tahun ini, kreativitas di dunia musik semakin berkembang tanpa meninggalkan nilai etika dan kejujuran. 🎉✨

banner 325x300

Tinggalkan Balasan