banner 728x250

Skandal Pencabulan Anggota DPRD Singkawang: Apa yang Terjadi?

banner 120x600
banner 468x60

Kota Singkawang, Kalimantan Barat, diguncang oleh berita penangkapan anggota DPRD, HA, pada 4 November 2024, karena dugaan keterlibatan dalam kasus pencabulan. Penangkapan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat posisi HA sebagai wakil rakyat yang seharusnya menjadi contoh dan pelindung masyarakat.

HA ditangkap setelah tidak hadir dalam dua panggilan pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Kombes Pol Raden Petit Wijaya, Kabid Humas Polda Kalbar, mengkonfirmasi bahwa HA dijemput paksa di rumah anaknya setelah dua kali mangkir. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, HA langsung dibawa ke Mapolres Singkawang untuk diinterogasi lebih lanjut.

banner 325x300

Kasus ini bermula dari laporan seorang ibu yang mengklaim bahwa anaknya telah menjadi korban pencabulan oleh HA. Dalam laporan tersebut, HA diduga melakukan pencabulan sebanyak dua kali. Kejadian pertama terjadi di indekos milik HA pada Juli 2023, di mana korban dibujuk untuk melakukan tindakan cabul. Korban terpaksa menuruti pelaku karena diancam utang indekos orangtuanya yang akan ditagih.

Setelah kejadian tersebut, HA diduga memberikan uang sebesar Rp50 ribu kepada korban sebagai imbalan atas perbuatannya. Kejadian kedua terjadi pada 1 Maret 2024, saat HA datang ke kontrakan korban ketika ibunya tidak ada di rumah. Meskipun korban menolak, HA tetap melakukan pelecehan dengan menyentuh tubuh korban.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, HA mengajukan gugatan praperadilan, yang sayangnya ditolak oleh hakim Pengadilan Negeri Singkawang. Penolakan ini menunjukkan bahwa bukti-bukti yang ada cukup kuat untuk melanjutkan proses hukum.

Reaksi masyarakat terhadap penangkapan ini sangat beragam. Banyak yang merasa kecewa dan marah, terutama mengingat posisi HA yang seharusnya melindungi masyarakat. “Ini adalah contoh buruk bagi para wakil rakyat. Harusnya mereka menjadi pelindung, bukan pelaku kejahatan,” ujar salah satu warga setempat.

Kasus ini juga menyoroti pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dari tindakan kekerasan seksual. Banyak anak yang menjadi korban tanpa mendapatkan perlindungan yang memadai. Seorang aktivis perlindungan anak menegaskan, “Kami berharap kasus ini akan meningkatkan kesadaran akan perlindungan anak di masyarakat.”

Dengan penangkapan HA, diharapkan ada efek jera bagi pelaku kejahatan seksual lainnya. Masyarakat harus bersatu untuk melawan segala bentuk kekerasan, terutama terhadap anak-anak. “Kami akan terus mengawasi perkembangan kasus ini agar keadilan dapat ditegakkan,” tutup aktivis tersebut.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa kejahatan seksual adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan tegas dari semua pihak, termasuk penegak hukum. Masyarakat diharapkan lebih aktif dalam melaporkan segala bentuk pelecehan dan kekerasan terhadap anak untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan