Awal Mula Kejadian
Agus Salim, seorang pria berusia 33 tahun, mengalami insiden yang mengubah hidupnya selamanya. Ia disiram air keras oleh rekan kerjanya yang diketahui bernama JJS. Kejadian ini terjadi akibat sakit hati dan dendam yang dirasakan oleh JJS, yang terpicu oleh konflik di tempat kerja mereka.
Saat Agus Salim diserang, ia tidak menyangka bahwa rekan kerjanya akan melakukan tindakan sekejam itu. “Saya hanya ingin bekerja dengan baik, tidak pernah berpikir akan ada yang melakukan hal seperti ini kepada saya,” ungkap Agus dalam sebuah wawancara. Ia kini menghadapi risiko kehilangan penampilan fisiknya serta penglihatan.
Dampak Fisik dan Mental
Akibat serangan tersebut, wajah Agus Salim mengalami kerusakan parah. Kulit wajahnya terlihat mengelupas dan memar, sementara matanya kini nyaris buta. “Setiap hari saya melihat cermin, dan saya tidak bisa mengenali diri saya sendiri,” katanya dengan nada sedih.
Kondisi ini tidak hanya mengganggu penampilannya, tetapi juga mempengaruhi psikologisnya. “Saya merasa hancur, kehilangan kepercayaan diri, dan sulit berinteraksi dengan orang lain,” tambah Agus. Ia merasa terasing dan membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat.
Perhatian Publik
Kisah Agus Salim menjadi viral setelah ia diundang ke podcast “Curhat Bang Denny Sumargo”. Dalam podcast tersebut, Agus menceritakan secara terbuka mengenai insiden yang dialaminya. “Saya ingin orang-orang tahu bahwa kekerasan tidak bisa diterima dan bisa terjadi pada siapa saja,” ujarnya.
Setelah tampil di acara tersebut, banyak orang memberikan dukungan moral dan materi. “Saya sangat berterima kasih kepada semua yang telah membantu dan mendukung saya,” ucapnya. Keberanian Agus untuk berbagi pengalamannya menjadi inspirasi bagi banyak orang yang mengalami kekerasan.
Harapan untuk Masa Depan
Agus Salim kini berharap untuk mendapatkan perawatan medis yang layak agar bisa kembali menjalani kehidupan normal. Ia ingin bisa bekerja lagi untuk menafkahi keluarganya. “Saya ingin kembali menjadi diri saya yang dulu, dan berharap ada orang baik yang mau membantu saya,” harap Agus.
Ia juga bertekad untuk tidak menyimpan dendam kepada pelaku. “Saya ingin memaafkan, meskipun itu sulit. Saya hanya ingin hidup dengan tenang,” tutup Agus dengan penuh harapan.