Perjuangan Menjadi Ibu Tunggal
Aura Kasih, aktris dan penyanyi yang dikenal luas, baru-baru ini membagikan pengalamannya sebagai ibu tunggal. Sejak resmi bercerai dari Eryck Amaral pada 2021, dia mengaku menghadapi banyak tantangan dalam membagi waktu antara pekerjaan dan mengurus anak. “Enggak mudahlah, susah. Kita harus bagi waktu, bermain sama anak, belum lagi kerja,” ungkap Aura dalam sebuah wawancara.
Dengan segala kesibukan yang ada, Aura merasa bahwa menjadi ibu tunggal bukanlah perkara yang sepele. “Ini bukan hanya tentang saya, tapi juga tentang anak saya. Saya ingin memberikan yang terbaik untuknya,” tambahnya. Meskipun berat, Aura berusaha untuk tetap tegar dan mandiri.
Aura mengaku tidak menyesali keputusannya untuk bercerai. Justru, hal itu membuatnya belajar untuk menjadi wanita yang lebih mandiri. “Ini adalah proses belajar bagi saya. Emansipasi wanita itu nyata, dan saya merasakannya sekarang,” kata Aura dengan penuh semangat.
Kriteria Pasangan Baru yang Ideal
Dalam kesempatan yang sama, Aura juga membuka diri mengenai kriteria pasangan yang dicari untuk masa depannya. Dia menginginkan pria yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki pekerjaan yang mapan. “Yang pinter, mapan, baik, setia. Yang penting setia,” ungkap Aura.
Kriteria kesetiaan menjadi salah satu yang paling ditekankan oleh Aura. “Setia itu penting. Saya ingin seseorang yang bisa diandalkan dan bersama saya dalam suka dan duka,” jelasnya. Aura percaya bahwa hubungan yang sehat dibangun atas dasar kepercayaan dan komitmen.
Ia juga menambahkan bahwa dia tidak membatasi usia pasangan yang diinginkan. “Enggak lah (batasan usia pasangan). Sedapatnya dari Allah aja,” kata Aura. Ini menunjukkan bahwa dia lebih memilih kualitas daripada kuantitas dalam mencari pasangan.
Membangun Kehidupan Baru
Aura Kasih berusaha untuk membangun kehidupan baru yang lebih baik setelah perceraian. Dia tidak hanya fokus pada karir, tetapi juga pada pengasuhan anak. “Saya ingin anak saya tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan perhatian,” ujarnya. Aura berusaha untuk menjadi ibu yang baik dan teman yang menyenangkan bagi anaknya.
Dengan semua kesibukan, Aura tetap menemukan waktu untuk bermain dan berinteraksi dengan anaknya. “Saya selalu berusaha untuk menyempatkan waktu bermain. Itu penting bagi perkembangan anak,” tuturnya. Dia yakin bahwa kualitas waktu yang dihabiskan bersama anak lebih berharga daripada kuantitas.
Aura juga tidak menutup kemungkinan untuk memperkenalkan pasangan baru kepada anaknya di masa depan. “Tentu saja, jika semua berjalan baik, saya ingin anak saya mengenal orang yang spesial dalam hidup saya,” jelasnya. Dia percaya bahwa anaknya perlu merasa nyaman dengan setiap perubahan yang terjadi.
Harapan untuk Masa Depan
Melihat ke depan, Aura berharap agar dirinya bisa menemukan pasangan yang sesuai dengan kriteria yang diinginkannya. “Saya percaya bahwa yang terbaik akan datang pada waktu yang tepat,” ungkap Aura. Dia optimis meski ada banyak tantangan yang harus dihadapi.
Aura juga berharap agar masyarakat dapat lebih memahami kondisi ibu tunggal. “Kami juga butuh dukungan dan pengertian. Menjadi ibu tunggal itu sulit, tapi bukan berarti kami tidak bisa bahagia,” kata Aura. Dia ingin menunjukkan bahwa menjadi ibu tunggal bukanlah akhir dari segalanya.
Dengan semangat yang tinggi, Aura Kasih siap menghadapi masa depan. “Saya akan terus berjuang demi anak saya dan diri saya sendiri. Kita harus optimis,” tutupnya. Aura berharap dapat memberikan contoh yang baik bagi banyak wanita di luar sana yang menghadapi situasi serupa.