Jack Ma, pendiri raksasa e-commerce Alibaba, kembali muncul meskipun tidak secara fisik. Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-25 Alibaba, Ma mengirimkan sebuah surat kepada para karyawan, menekankan pentingnya tetap percaya pada masa depan di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat. Surat tersebut dipublikasikan di situs internal Alibaba pada Jumat (13/9/2024).
Ma, yang kini berusia 60 tahun, mengakui bahwa kemungkinan Alibaba bisa kalah dalam menghadapi kebangkitan teknologi dan persaingan yang semakin intens di berbagai industri. “Ini adalah keniscayaan, karena tidak ada perusahaan yang bisa terus berada di puncak selamanya,” tulisnya.
Ma juga menekankan bahwa penting bagi Alibaba untuk tidak kehilangan arah di tengah tekanan persaingan. Ia mengingatkan karyawan untuk tetap mempertahankan semangat idealis dan terus percaya pada masa depan serta potensi pasar.
Alibaba, yang pernah menjadi penguasa e-commerce di China, kini menghadapi tantangan besar dari rival-rivalnya, seperti PDD Holdings dan Douyin (versi TikTok di China) yang dimiliki ByteDance. Persaingan ini menambah tekanan pada Alibaba yang tak lagi sekuat dulu.
Jack Ma sendiri telah mundur dari semua peran operasional di Alibaba, namun ia masih memegang saham terbesar dan dianggap sebagai pemimpin spiritual perusahaan tersebut. Ma dikenal karena kritiknya terhadap regulator China, yang pada tahun 2020 menyebabkan kegagalan penjualan saham perusahaan fintech Ant Group. Hal ini diikuti dengan berbagai tindakan keras terhadap sektor teknologi di China, termasuk denda besar sebesar USD 2,8 miliar yang dijatuhkan kepada Alibaba.
Meskipun Ma sempat menghilang dari kehidupan publik dan menghabiskan waktu di luar negeri, awal tahun ini ia mulai kembali sering terlihat di China, meski tetap jarang tampil di depan umum.