Kasus mengerikan terjadi di Palembang ketika empat bocah ditangkap sebagai tersangka dalam pembunuhan dan pemerkosaan seorang siswi SMP berinisial AA. Kejadian ini menarik perhatian publik dan mengundang keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat.
Menurut keterangan Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono, keempat pelaku, yang terdiri dari IS (16) dan tiga temannya MZ (13), NS (12), dan AS (12), memiliki motif yang sangat keliru. “Kami menemukan bahwa mereka memiliki video asusila yang berpengaruh pada tindakan mereka,” ungkap Harryo.
Kronologi kejadian bermula ketika keempat pelaku berkumpul di rumah IS pada 31 Agustus 2024. Mereka mengajak AA untuk menonton pertunjukan Kuda Kepang. Setelah berhasil mengajak korban, mereka membawanya ke TPU Talang Kerikil, di mana tindakan keji itu berlangsung.
“IS membekap korban hingga tak bernyawa, sementara yang lainnya membantu menahan tubuhnya,” jelas Harryo. Setelah pemerkosaan, mereka memindahkan jasad AA ke lokasi lain untuk menghilangkan jejak. Penemuan jasad korban oleh warga mengungkapkan kebohongan yang disembunyikan oleh para pelaku.
Kejadian ini memicu reaksi keras dari masyarakat. Banyak yang menyerukan perlunya pendidikan seksual dan pemahaman tentang dampak dari perilaku asusila. “Anak-anak perlu diberikan pemahaman yang tepat tentang batasan dan hak mereka,” kata seorang aktivis perlindungan anak.