Kunjungan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka ke Kementerian BUMN pada 19 Agustus 2024 telah menjadi sorotan media dan masyarakat. Dalam pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir, banyak yang bertanya-tanya tentang tujuan dan implikasi dari kunjungan ini.
Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut adalah kegiatan saling kunjung yang biasa. “Ini bukan hal yang luar biasa. Pak Erick baru saja nonton bola, dan sekarang Mas Gibran berkunjung ke sini,” jelasnya. Namun, meskipun penjelasan ini tampak sederhana, banyak yang merasa bahwa ada lebih dari sekadar saling sapa di balik pertemuan ini.
Gibran, yang merupakan tokoh penting dalam pemerintahan yang akan datang, menyadari bahwa BUMN memiliki peran vital dalam perekonomian nasional. Dalam beberapa kesempatan, ia telah menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan BUMN untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih inklusif. “Kami harus memastikan bahwa BUMN berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Saat ditanya mengenai diskusi tentang kinerja BUMN, Arya menegaskan kembali bahwa tidak ada pembicaraan tentang hal strategis. “Kami hanya saling sapa. Tidak ada urusan posisi atau kinerja,” ujarnya. Namun, banyak analis percaya bahwa Gibran ingin menjalin hubungan yang lebih erat dengan BUMN untuk menghadapi tantangan yang ada.
Dengan tantangan yang dihadapi BUMN, seperti pengelolaan sumber daya dan isu investasi, kunjungan ini bisa jadi adalah langkah awal bagi Gibran untuk memahami lebih dalam tentang operasional BUMN. Ia perlu mendapatkan informasi yang tepat agar dapat menyusun kebijakan yang lebih efektif di masa depan.
Kunjungan ini juga bertepatan dengan kebutuhan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di BUMN. Gibran perlu memastikan bahwa BUMN dapat berfungsi dengan baik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Pertemuan ini, meskipun tidak membahas hal-hal strategis, bisa menjadi langkah penting menuju kerjasama yang lebih erat antara pemerintah dan BUMN. Gibran tampaknya menyadari bahwa membangun hubungan yang baik dengan sektor ini sangat penting untuk kesuksesan pemerintahannya ke depan.
Dengan semua perhatian yang diberikan pada pertemuan ini, satu hal yang jelas: kunjungan Gibran ke Kementerian BUMN bukanlah sekadar formalitas. Ini adalah bagian dari upaya untuk membangun kerjasama yang lebih produktif antara pemerintah dan BUMN demi kemajuan ekonomi Indonesia.