Kalimantan menjadi sorotan saat masyarakat mengantisipasi Pilkada 2024 yang semakin dekat. Terbaru, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia calon kepala daerah memicu beragam reaksi, terutama mengenai usia Kaesang Pangarep, anak bungsu Presiden Joko Widodo, yang banyak diperkirakan akan maju sebagai calon.
Ramai dibicarakan, putusan MK tentang syarat usia diartikan bahwa calon Gubernur dan Wakil Gubernur harus berusia minimal 30 tahun saat ditetapkan oleh KPU. Hal ini berbanding terbalik dengan tatacara sebelumnya yang menggunakan batas usia saat pelantikan. Masyarakat beranggapan bahwa keputusan ini bisa menjadi langkah strategis untuk memperluas calon pemimpin yang muda dan energik.
Kaesang, yang lahir pada 25 Desember 1994, saat ini berusia 29 tahun dan akan memasuki usia 30 tahun dalam beberapa bulan ke depan. Banyak orang mulai mempertanyakan langkahnya dan apakah dia akan berpartisipasi dalam Pilkada mendatang. Karirnya yang beragam di dunia bisnis dan politik kini menjadi perhatian. Dia sebelumnya dikenal sebagai pengusaha muda yang memiliki berbagai usaha mulai dari bidang kuliner sampai olahraga.
Dalam serangkaian seminar dan diskusi publik, beberapa pemuda mendukung keberadaan tokoh muda seperti Kaesang untuk maju sebagai calon. Mereka berpendapat bahwa perspektif generasi muda sangat diperlukan dalam kancah politik untuk menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks. Tidak hanya itu, keberadaan Kaesang yang memiliki latar belakang sebagai anak presiden juga menarik perhatian masyarakat.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di bawah kepemimpinannya saat ini pun mencuri perhatian lebih. Kaesang terpilih sebagai ketua umum PSI dan banyak yang memprediksi bahwa dia dapat membawa angin segar bagi partai politik tersebut. Dengan sokongan penuh dari masyarakat, Kaesang berpotensi menjadi sosok yang mampu memimpin dan menjawab harapan-harapan kaum muda dan masyarakat umum.
Menanggapi putusan MK dan semangat masyarakat, Kaesang pernah mengungkapkan bahwa dia ingin membawa perubahan yang positif menuju Indonesia yang lebih baik. Langkahnya untuk bertarung di Pilkada denan segala potensi ini bisa menciptakan harapan baru bagi pendukung dan pengkritiknya. Namun, bersamaan dengan semangat itu, tantangan besar pun menghampiri, terutama mempertanggungjawabkan ekspektasi yang sudah ada.