“Kuatnya Pengaruh Suzuki Shogun di Pasar Motor Bebek Indonesia”

Suzuki Shogun menjadi salah satu motor bebek ikonik di Indonesia. Sejak diluncurkan pada era 2000-an, Shogun berhasil menjadi pesaing tangguh bagi Honda Supra X yang sebelumnya mendominasi pasar motor bebek.

Kehadiran Suzuki Shogun 110R pada 2000 menjadi tonggak penting bagi Suzuki di segmen motor bebek. Desain kompaknya menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen saat itu, yang pada umumnya didominasi oleh motor bebek dengan bentuk yang lebih gemuk.

“Untuk New Shogun 110R dari tahun 2000-2004 penjualan totalnya hampir 900.000 unit,” ungkap sumber internal 2W Suzuki Indomobil Sales (SIS) kepada Kompas.com. Angka tersebut membuat Shogun menjadi salah satu motor bebek terlaris Suzuki dalam kurun waktu tersebut.

Keberhasilan Shogun tidak hanya tercermin dari sisi penjualan. Motor bebek dengan desain batok kepala tersebut juga populer di kalangan modifikator, yang banyak menggunakan bagian-bagiannya untuk memodifikasi Suzuki Satria 120.

Di lintasan balap pun, Shogun turut menunjukkan taringnya meski balapan motor bebek 4-tak kala itu belum sepopuler balapan motor 2-tak. Namun, kiprah Shogun di ajang balap membuktikan bahwa motor ini bukanlah sekadar kendaraan harian, melainkan juga andal di lintasan balap.

Sayangnya, setelah masa kejayaannya pada 2000-an, Shogun mulai kehilangan pamor di pasar motor bebek. Suzuki akhirnya menghentikan produksi Shogun pada 2013 dan memfokuskan pada produk-produk lain yang dirasa lebih menjanjikan.

Meski demikian, nama Shogun tetap melekat kuat di benak masyarakat Indonesia sebagai salah satu motor bebek legendaris. Kehadirannya di masa lalu telah memberikan warna tersendiri dalam industri otomotif tanah air, khususnya di segmen motor bebek.

Exit mobile version