Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang teknologi mesin 2-tak yang menjadi keunggulan utama Suzuki A100 dibandingkan dengan kompetitornya yang menggunakan mesin 4-tak. Kita akan membahas bagaimana mesin 2-tak mampu menghasilkan tenaga yang luar biasa untuk ukuran 98cc, serta bagaimana desain yang simpel dan ringan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna di masanya.
Suzuki A100 memiliki mesin 2-tak berkapasitas 98cc yang mampu menghasilkan tenaga puncak 9,3 hp pada 7.500 rpm. Dibandingkan dengan mesin 4-tak yang lebih kompleks, mesin 2-tak memiliki keunggulan dalam hal performa dan bobot yang lebih ringan. Pada era 1970-an, teknologi mesin 2-tak masih menjadi pilihan utama dalam motor-motor sport kompak.
Dengan hanya dua langkah pembakaran, mesin 2-tak mampu menghasilkan tenaga yang lebih besar dibandingkan mesin 4-tak pada putaran mesin yang sama. Selain itu, konstruksi mesin 2-tak yang lebih sederhana juga membuat bobot motor menjadi lebih ringan. Suzuki A100 hanya menimbang 83 kg, jauh lebih ringan dibandingkan kompetitornya saat itu.
Meskipun demikian, mesin 2-tak juga memiliki kelemahan seperti konsumsi bahan bakar yang lebih boros dan emisi gas buang yang lebih tinggi. Namun, di era 1970-an, isu-isu tersebut belum menjadi perhatian utama bagi pengguna motor. Yang terpenting adalah performa dan handling yang menyenangkan.
Suzuki A100 mampu melaju hingga kecepatan maksimum 100 km/jam, angka yang cukup impresif untuk zamannya. Bobotnya yang ringan juga memberikan keunggulan dalam hal responsivitas dan kelincahan saat bermanuver. Kombinasi mesin 2-tak bertenaga dan bobot yang ringan inilah yang membuat Suzuki A100 menjadi legenda motor sport di Indonesia pada dekade 1970-an.